ICW Ingatkan Jokowi, Salah Pilih Pimpinan KPK Bisa Jadi Bumerang
Peneliti senior ICW, Adnan Topan Husodo, mengatakan pentingnya mengawal kinerja pansel sejak awal proses seleksi. Presiden juga perlu mengawal kinerja pansel yang telah ditunjuknya setiap saat. Sejak proses seleksi berlangsung, kinerja pansel ini banyak dikritisi pegiat antikorupsi.
Setelah serangkaian proses seleksi calon pimpinan (capim) KPK, awal September ini Pansel akan menyerahkan 10 nama capim ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). ICW mengingatkan Presiden agar cukup berhati-hati dalam memilih lima nama yang akan menduduki kursi pimpinan KPK. Karena jika salah pilih, maka dapat menjadi bumerang bagi Jokowi.
Demikian disampaikan peneliti senior ICW, Adnan Topan Husodo, Kamis (29/8). Adnan mengingatkan Presiden agar jangan memilih pimpinan KPK yang dapat dikendalikan afiliasi politik tertentu.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi saat tiba di GWK? Tepat pukul 18.53 WITA Presiden Jokowi tiba di GWK didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Mulyana, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, dan Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Dimana Presiden Jokowi bermalam di IKN? Kepala Negara Bermalam di IKN Jokowi sudah beberapa kali bermalam di IKN
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menyatakan bahwa Jokowi memuji pencapaian PKB? Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB Maman Imanul Haq mengungkap isi pertemuan Jokowi dan dua menteri PKB itu.
-
Kapan Jokowi direncanakan akan pindah berkantor ke IKN? Presiden Jokowi menyampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga diagendakan pindah kantor pada waktu serupa, yakni berkisar Juni hinga Juli."Pak Basuki Juni, Juli," kata Presiden Jokowi di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (29/2). Presiden Jokowi sendiri menegaskan dirinya menunggu jalan tol dan bandara selesai pembangunannya lebih dahulu."Juni, Juli, saya nunggu airport-nya jadi, jalan tolnya jadi. Kalau jalan tolnya jadi, airport-nya jadi (berkantor di sini)," tutur Presiden Jokowi.
"Kalau memilih orang yang keliru dan pada akhirnya bisa dikendalikan oleh afiliasi politik tertentu itu bisa menjadi bumerang bagi Presiden. Karena bagaimanapun KPK itu harus ada di atas semua kepentingan golongan dan politik. Ini yang kita tidak inginkan," jelasnya di Hotel Mercure, Cikini, Jakarta Pusat.
Terpilihnya pimpinan yang tak independen menurutnya bisa saja terjadi di KPK. Karena itulah pentingnya mengawal kinerja pansel sejak awal proses seleksi. Presiden juga perlu mengawal kinerja pansel yang telah ditunjuknya setiap saat. Sejak proses seleksi berlangsung, kinerja pansel ini banyak dikritisi pegiat antikorupsi.
"Karena bagaimanapun pilihan pansel akhirnya pada akhirnya adalah pilihan Presiden karena yang membentuk pansel adalah presiden. Dan itu artinya ketika 10 nama itu keluar daftarnya, itu juga bisa dianggap sebagai keputusan politik presiden," jelasnya.
Terkait proses uji publik di akhir proses seleksi apakah menyalahi prosedur atau tidak, Adnan mengatakan ada beberapa hal yang luput dari pansel di mana ada hal-hal yang tidak dijadikan concern padahal menjadi sesuatu yang krusial. Salah satunya adalah integritas. Integritas, kata dia, dinilainya dengan cara sederhana. Jika ada capim yang diduga bermasalah, pansel tak perlu merujuk pada data atau bukti legal atas dugaan tersebut.
"Kadang-kadang perilaku menyimpang atau abuse of power itu tidak bisa diinvestigasi, tidak bisa ditangani oleh lembaga-lembaga tertentu, oleh pihak-pihak tertentu karena mungkin orangnya ada dalam posisi yang sangat kuat. Akan tetapi indikasi itu bisa dilihat," jelasnya.
Salah satu cara menilai integritas capim KPK adalah melihat apakah yang bersangkutan memiliki sikap yang jelas dalam pemberantasan korupsi. Jika misalnya ada yang abai terhadap LHKPN, ini bisa dinilai sebagai masalah dan indikator.
"Orang yang akan dipilih pansel itu nanti yang akan mendorong pejabat publik untuk melaporkan LHKPN. Karena itu salah satu tugas KPK dan tentu saja ini akan jadi persoalan di kemudian hari jika kerja kerja politik, proses ini tidak diperhatikan secara serius oleh presiden," jelasnya.
Adnan mengaku tak sependapat dengan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyatakan jika mencari pimpinan KPK yang sempurna agar menjadi di surga. Dia menegaskan yang dicari bukan pimpinan yang sempurna tapi yang memiliki integritas baik.
"Dan itu tidak bisa dikompensasikan dengan skill, dengan kemampuan. Kemampuan bisa diasah, bisa ditingkatkan seiring dengan ketika di menjadi pimpinan KPK tetapi integritas itu kan tak bisa diubah karena melekat dengan diri seseorang," jelasnya.
Jika hasil pemilihan pimpinan KPK ini tak sesuai harapan publik, maka presiden yang nantinya bertanggung jawab. Adnan menambahkan, kepercayaan terhadap pemberantasan korupsi selalu ada di dua lembaga; KPK dan presiden. Jika kepercayaan masyarakat turun terhadap KPK, dapat mengganggu kepercayaan masyarakat terhadap presiden.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Siapa Layak Pimpin KPK? Klik disini
Baca juga:
Capim dari Internal KPK Nilai era Agus Rahardjo Mengkhawatirkan dan Kelam
KPK: Kalau Capim KPK Bermasalah Dipilih, akan Ada Risiko Besar
Koalisi Masyarakat Sipil Desak Pansel Pilih Capim KPK yang Bersih & Berintegritas
Dilaporkan ke Polisi, Jubir KPK Duga Terkait Kepentingan Seleksi Capim
Pansel Tak Puas dengan Penjelasan Capim KPK Brigjen Sri Hadayani Soal TPPU
Pansel KPK Tanya Mantan Wakapolda Kalbar Soal Rumah Mewah di Solo
Dipolisikan, YLBHI dan ICW Anggap Serangan Balik Pihak Ingin Amankan Pansel