ICW: Perusahaan Kontraktor & Buku Sekolah Garap Proyek Alkes di Kemenkes
ICW temukan banyak kejanggalan dalam pengadaan barang dan jasa serta tender proyek Covid-19 di Kemenkes.
Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan perbedaan penyusunan rencana umum pengadaan (RUP) pengadaan barang/jasa (PBJ) Kementerian Kesehatan. Dari 174 paket yang menggunakan APBN, terdapat 74 paket pengadaan langsung, tetapi ICW menemukan hanya 11 paket yang terdapat di RUP.
"Pengadaan ada 74 paket, tapi ini 11 paket ini di RUP tidak sesuai dengan realisasi. Kalau tidak sesuai bagaimana publik memantau," ucap Peneliti ICW Divisi Pelayanan dan Reformasi Birokrasi Dewi Anggraeni dalam diskusi 'Mengurai Pengadaan Covid-19: Sejauh Mana Publik Bisa Mengawasi' dalam siaran telekonferensi, Jumat (11/12).
-
Apa yang menjadi dasar penangkapan tersangka HW terkait korupsi di PT IMS? Penyidik Kejati Jatim telah menetapkan tersangka HW berdasarkan Surat Penetapan Tersangka Nomor KEP-541/m.5/Fd.2/12/2023 Tanggal 05 Desember 2023 dan melakukan penahanan selama 20 hari," ujarnya, Selasa (5/12) malam.
-
Bagaimana cara tersangka HW melakukan korupsi pengadaan barang di PT IMS? Tersangka HW kemudian memberi petunjuk kepada saksi TN agar membuat perusahaan, setelah itu saksi TN dan suaminya yakni saksi HES mendirikan CV ARUNDAYA ABADI.Namun, setelah CV ARUNDAYA ABADI berdiri tersangka HW menyatakan kepada saksi TN bahwa nama penyedia barangperorangan NC akan dipinjam dan digunakan sendiri oleh tersangka HW untuk pengadaan barang/jasa di PT. IMS
-
Mengapa ICW mendesak KPK untuk mengusut dugaan korupsi pengadaan gas air mata? Mengingat menurut dia sumber dana itu berasal dari pajak masyarakat."Satu keberanian untuk menangani kasus -kasus yang melibatkan aparat penegak hukum, kemudian yang kedua bisa menjadi legacy (warisan) kepada pimpinan berikutnya," pungkasnya.
-
Kenapa ICW mengkritik KPK? Aksi yang dilakukan ICW ini untuk mengkritik KPK karena tak kunjung berhasil menangkap buronan kasus korupsi Harun Masiku sejak empat tahun lalu.
-
Apa yang dilakukan ICW untuk mengkritik KPK? Aktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar aksi unjuk rasa untuk mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga menangkap Harun Masiku di depan gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (15/1/2024).
-
Di mana tersangka HW menjalankan aksinya terkait korupsi pengadaan barang? Dalam proyek itu, dibutuhkan Raw Material/Non-Consumable (bahan baku) dan Consumable (barang habis pakai) untuk produksi, sehubungan dengan barang Consumable.
Tidak hanya itu, dari 11 paket tersebut terlihat rencana pengadaan langsung melebihi Rp200 juta. Hal tersebut, kata Dewi, telah melanggar persyaratan pengadaan barang dan jasa yang tidak boleh menggunaan pengadaan langsung paling banyak Rp200 juta.
"Metode pengadaan tidak terinformasi dengan jelas, sehingga tidak dapat dipantau oleh publik oleh masyarakat, walaupun ada aturan terkait pengadaan darurat. Tetapi tidak serta merta informasi perencanaan dan pengadaan minim informasi," ungkap Dewi.
Kemudian terlihat dari 11 paket tersebut, realisasi pengadaan barang dan jasa (PBJ) tidak ada informasi di kolom pemenangan pada halaman layanan pengadaan secara elektronik (LPSE).
Tak Berpengalaman
Namun di bagian evaluasi, pihaknya menemukan perusahaan yang lebih banyak mengikuti tender pembangunan jaringan dan kontraktor, PT Ziya Sunanda Indonesia. Tapi perusahaan ini justru memenangkan tender pengadaan bahan reagen Covid-19.
"Jika benar perusahaan ini pemenangnya dari hasil penelusuran, perusahaan ini lebih banyak mengikuti tender pembangunan jaringan dan kontraktor, tidak ada pengalaman pengadaan alat material kesehatan (almatkes)," kata Dewi.
Tidak hanya itu, ICW juga menemukan pemenang tender pengadaan masker di Poltekkes Kupang, CV Johan Agung, yang tidak berpengalaman mengikuti tender pengadaan alat kesehatan.
Kemudian, berdasarkan penelusuran ICW, perusahaan itu justru pernah mengikuti pengadaan perlengkapan gedung kantor dan buku koleksi perpustakaan SMP swasta pada 2019.
"Harusnya punya track record pengadaan sejenis," kata Dewi.
Diketahui, ICW mendapatkan data tersebut dari RUP yang diakses dari SIRUP LKPP dengan paket pengadaan dipilih yang penyediaanya dimulai Maret-Juli 2020. Pengumulan data dimulai 19 Juli-2020 pukul 21.00-20 Juli 2020 pukul 21.00 WIB.
(mdk/rnd)