IDI Minta Jaminan Keamanan Bagi Tenaga Kesehatan di Papua
Sementara itu untuk jenazah Suster Gabriela Meilani sudah diangkat dari jurang dan ditempatkan di lokasi perlindungan terdekat di Kiwirok seraya menunggu evakuasi.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Papua, telah mengirimkan surat pada Gubernur Papua untuk meminta jaminan keamanan bagi seluruh tenaga kesehatan dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat, terkait penyerangan, pembakaran, dan penembakan terhadap tenaga kesehatan di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Namun hingga saat ini belum mendapat tanggapan.
"Kami meminta pada seluruh pihak untuk memberikan privasi bagi para tenaga kesehatan yang menjadi korban penyerangan tersebut karena masih mengalami trauma," kata Ketua IDI Wilayah Papua, dr Donald Aronggear, dalam siaran pers yang diterima, Minggu (19/9).
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Apa tujuan utama dibentuknya Ikatan Dokter Indonesia (IDI)? Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat profesi dokter.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
Katanya, ada 9 tenaga kesehatan yang bertugas di distrik Kiwirok yaitu, dr. Restu Pamanggi, Marselinus Ola Attanila, Manuel Abi, Martinus Deni Satya, Lukas Luji, Patra, Siti Khodijah, Katrianti Tandila, dan Christina Sampetonapa. Seluruhnya telah dievakuasi ke Jayapura dan semuanya saat ini sedang dalam penanganan medis dan psikis untuk trauma yang dialami.
"Kondisi dr Restu Pamanggi yang mengalami fraktur di bagian tangan sudah dioperasi dan sedang dalam proses pemulihan secara medis seraya menjalani pemeriksaan psikis untuk pemulihan secara mental," katanya.
Sementara itu untuk jenazah Suster Gabriela Meilani sudah diangkat dari jurang dan ditempatkan di lokasi perlindungan terdekat di Kiwirok seraya menunggu evakuasi.
"Proses evakuasi jenazah oleh helikopter TNI terkendala oleh cuaca yang kurang baik serta penembakan," ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa seluruh pelayanan kesehatan di wilayah Kiwirok, Oksibil, dan Pegunungan Bintang saat ini dihentikan seraya menunggu jaminan keamanan dari pemerintah untuk para tenaga kesehatan yang bertugas.
Selain itu juga ia mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan kerjasama dari TNI dan Polri di Papua yang telah membantu mengevaluasi, menyediakan fasilitas transportasi, dan masih banyak lagi terhadap para korban.
"Kami berharap agar segera ada jawaban dari pemerintah provinsi dan pusat untuk penanganan masalah ini, supaya aktivitas melayani masyarakat terutama di wilayah pedalaman bisa segera dilanjutkan, dan masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan segera bisa ditangani," pungkasnya.
Baca juga:
Amnesty International Indonesia Minta Perawat Tewas Akibat Serangan KKB Diusut Tuntas
PKS Minta Pemerintah Usut Tuntas Penyerangan Nakes di Papua
TNI: Nakes Harus Lapor Jika Ada Indikasi Gangguan Keamanan di Papua
Terkendala Cuaca, Jenazah Suster Gabriela Belum Bisa Dievakuasi ke Jayapura
Komnas HAM Sebut Tindakan OPM Lebih Brutal dari GAM
Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua Minta Nakes Diungsikan
Polri Tegaskan Pengamanan Nakes di Papua Jadi Perhatian Aparat
Satgas Kolakopsrem Berhasil Evakuasi Jenazah Nakes Gabriela di Jurang Kiwirok Papua