IDI Minta Sekolah Tatap Muka Dipertimbangkan Meski Guru Telah Divaksin
IDI Makassar menyarankan agar pemerintah fokus pada pencegahan Pengendalian Covid-19 dengan memperbanyak testing dan tracing untuk mencegah dan menurunkan yang terinfeksi virus corona, bergejala maupun tidak.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar meminta dan berharap agar pembukaan sekolah tatap muka tetap dipertimbangkan secara matang, meski para guru telah divaksin.
Ketua IDI Kota Makassar Dr dr Siswanto Wahab Sp.KK melalui keterangan resminya di Makassar, Selasa mengemukakan bahwa secara idealnya, persiapan pembukaan sekolah tidak hanya bertumpu pada vaksinasi guru, namun demikian pula pada peserta didik.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Kapan harus ke dokter soal mata kaki hitam? Jika Anda mengalami perubahan warna yang mencurigakan pada mata kaki atau gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Bagaimana siswa membacok guru? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Kapan acara akad nikah Dhitya Putra Bungsu Dokter Boyke? Akad nikah putra bungsu dokter Boyke di pagi hari digelar dengan adat Jawa yang begitu kental.
"Siapa yang mau bertanggung jawab jika anak-anak kena Covid-19, apalagi meninggal karena Covid-19. Semestinya guru dan peserta didik harus selesai divaksin baru boleh dikaji soal pembukaan sekolah tatap muka langsung," ujarnya, dilansir Antara, Selasa (8/6).
Jika belum dilakukan, maka dr Siswanto menegaskan bahwa IDI Makassar tidak menyetujui kegiatan tatap muka yang digelar secara terbatas atau tidak terbatas.
Menurutnya, rangkaian proses interaksi ke sekolah sangat berpotensi besar menimbulkan penularan terhadap peserta didik mulai dari anak keluar sampai pulang ke rumah.
"Ada yang naik kendaraan umum, sampai di sekolah pasti ada fase interaksi di antara siswa ini rawan jika peserta didik belum divaksin," ujarnya.
Seluruh warga sekolah mulai guru, peserta didik dan staf sebagai bagian dari masyarakat memiliki risiko yang sama untuk tertular dan menularkan Covid-19, sehingga IDI berharap semua perangkat sekolah ikut divaksin.
Setelah vaksin, persoalan belum selesai. Pendidikan disiplin hidup bersih, sehat, penerapan protokol kesehatan 3M secara ketat seperti memakai masker, menjaga jarak dengan menghindari kerumunan mencuci tangan dari rumah hingga ke sekolah harus dipastikan.
Selain itu, mempersiapkan kebutuhan penunjang kesehatan anak seperti masker, bekal makanan dan air minum, pembersih tangan, hingga rencana transportasi harus steril dengan memastikan aman dari penularan Covid-19.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa logikanya orang dewasa saja masih kerapkali melanggar protap kesehatan atau protokol kesehatan Covid-19, terlebih peserta didik yang masih ingin bebas berinteraksi, seperti bermain, dan bercanda bersama temannya.
IDI Makassar menyarankan agar pemerintah fokus pada pencegahan Pengendalian Covid-19 dengan memperbanyak testing dan tracing untuk mencegah dan menurunkan yang terinfeksi virus corona, bergejala maupun tidak.
"Idealnya untuk Sulawesi Selatan 1.200-1.300 setiap hari pemeriksaan swab/PCR di luar pemeriksaan penderita positif Covid-19," ujarnya.
Lebih jauh dr Anto menyebutkan ada tiga poin penting dalam memperhatikan masa depan anak yakni hak anak hidup, hak anak sehat dan hak anak mendapatkan pendidikan.
Baca juga:
Kasus Positif Menurun, Meksiko Kembali Memulai Kegiatan Belajar Tatap Muka
Wagub DKI Soal Usulan PTM 25 Persen: Lebih Mudah, Saat Uji Coba Kapasitas 50 persen
Lonjakan Covid-19 dan Rencana Belajar Tatap Muka yang Kian Dekat
Uji Coba PTM, SMAN 22 Bandung Hanya Dihadiri Satu Orang Siswa
SD Hingga SMA di Kota Bandung Gelar Simulasi Sekolah Tatap Muka
Kasus Covid-19 Meningkat, Jokowi Minta Sekolah Tatap Muka Ekstra Hati-Hati
Menkes: Sekolah Tatap Muka Kapasitas 25% Seminggu 2 Kali, Jam Belajar 2 Jam