IJTI Kaltim bantah ada kericuhan jurnalis televisi saat pleno KPU
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalimantan Timur membantah adanya kericuhan di pleno terbuka KPU Kaltim, terkait pengundian nomor urut empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di ballroom Hotel Mesra Internasional, Samarinda, Selasa kemarin.
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalimantan Timur membantah adanya kericuhan di pleno terbuka KPU Kaltim, terkait pengundian nomor urut empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di ballroom Hotel Mesra Internasional, Samarinda, Selasa kemarin.
"Acara berjalan dengan lancar. Hal itu bisa dikonfirmasi kepada KPU selaku penyelenggara," kata Wakil Ketua IJTI Kalimantan Timur Achmad Ridwan dalam pernyataan sikap tertulis yang diterima merdeka.com, Rabu (14/2).
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
Menurut Ridwan, Tidak ada kericuhan saat pengambilan urut paslon Pilgub Kaltim 2018. Dia menuturkan, kondisi di ballroom hotel tempat diadakannya acara saat itu tidak menggambarkan adanya kericuhan.
Sementara terkait pernyataan narasumber yang diberitakan naik ke panggung dan melakukan protes, Ridwan menyampaikan bahwa yang bersangkutan tidak pernah merasa diwawancarai.
"Dalam berita dia juga disebut naik ke panggung dan melakukan protes. Padahal, dari penuturannya kepada IJTI Kaltim, saat itu dia dipanggil oleh komisioner KPU yang berada di panggung terkait space bagi wartawan di tempat acara," ujar Ridwan.
Saat ditanya merdeka.com, Ridwan yang saat kejadian juga berada di lokasi tidak membantu jurnalis televisi bersangkutan saat naik ke atas panggung punya alasan sendiri. "Karena diminta naik panggung oleh komisioner setelah dia interupsi. Itu bukan diamankan meski terlihat (jurnalis televisi bersangkutan) dibawa dua sampai tiga petugas," ungkap Ridwan.
Ridwan menjelaskan, keberatan IJTI lantaran adanya permintaan dari jurnalis televisi bersangkutan, meski memang nama dan medianya tidak dimuat di pemberitaan merdeka.com, dan hanya menyantumkan jurnalis televisi.
"Asho (jurnalis televisi bersangkutan) meminta lembaga (IJTI Kaltim) untuk menengahi. Meskipun berita tidak menulis namanya, tapi Asho merasa dia yang sedang ditulis. Juga, tidak ada sorak sorai di acara tersebut," klaim Ridwan.
Sanggahan IJTI ini terkait berita merdeka.com yang berjudul Pengundian nomor urut 4 paslon Pilgub Kaltim diwarnai ricuh jurnalis televisi, tayang Hari Selasa kemarin.
Dalam berita tersebut tertulis, di sela rapat pleno terbuka KPU Kaltim sempat diwarnai ricuh jurnalis televisi.
Pleno sedianya dimulai pukul 10.30 WITA. Jurnalis dan pewarta foto, yang awalnya berada di sisi kiri panggung yang tempati 5 komisioner KPU Kaltim, diminta untuk bergeser ke depan panggung.
Sontak saja, permintaan itu menuai protes jurnalis. Salah seorang di antaranya adalah jurnalis televisi nasional. Dia bahkan naik ke atas panggung, protes mendekati meja kelima komisioner.
Dua hingga tiga petugas terpaksa mengamankan sang jurnalis televisi itu. Praktis, kedatangan sang jurnalis televisi itu, mengundang riuh sorak kecil dari para pendukung keempat pasangan calon.
"Gambar (video) tidak bagus kalau diambil dari pinggir," ujar jurnalis televisi nasional itu.
Komisioner KPU Kalimantan Timur Rudiansyah mencoba menengahi kericuhan itu. "Rekan-rekan media silakan di tengah (depan panggung). Nanti akan ada sesi pengambilan gambar baik itu video dan foto," sebut Rudiansyah.
Akhirnya, pleno pun dimulai. Satu per satu pasangan, mendapatkan nomor urut. Pasangan Andi Sofyan Hasdam-Nusyirwan Ismail yang diusung Golkar dan Nasdem dapat nomor urut 1. Sementara Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat yang diusung Demokrat, PPP dan PKB, mendapat nomor urut 2.
Berikutnya, Isran Noor-Hadi Mulyadi jagoan dari Gerindra, PAN dan PKS dapat nomor urut 3. Sedangkan Rusmadi dan Safaruddin yang diusung PDIP dan Hanura, mendapatkan nomor urut 4.
"Satu orang dijaga 4 personel. Jadi tiap pasang calon ada 8 personil memberikan pengamanan melekat, sampai Pilkada selesai," kata Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyan.
Baca juga:
Pengundian nomor urut 4 paslon Pilgub Kaltim diwarnai ricuh jurnalis televisi
Kapolda Kaltim ingatkan Pilkada pilih gubernur bukan tokoh etnis
KPU tetapkan 4 pasangan Cagub Cawagub Kaltim
Kapolda Kaltim soal pilkada: Perbedaan hanya saat mencoblos, di luar itu tidak ada
Cek kesiapan pilkada di Kaltim, Polri butuh bantuan TNI untuk pengamanan