Imbas Kasus ACT, Kepercayaan Masyarakat ke Lembaga Filantropi Turun
Masyarakat akan tetap melakukan donasi. Namun tidak melalui lembaga, melainkan jalur individu.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memprediksi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat dan lembaga filantropi untuk berdonasi akan berkurang usai kasus dugaan penyelewengan dana oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) terkuak ke publik.
"Yang turun kepercayaan terhadap lembaga. Sementara kebaikan itu rasanya akan tetap," kata Deputi Baznas Arifin Purwakananta, dalam diskusi yang disiarkan secara virtual, Sabtu (9/7).
-
Kapan Bakso Aci Garut mulai ada? Mengutip laman baksoacinampol.epizy.com, bakso aci sendiri merupakan makanan khas orang Sunda yang sudah ada sejak abad ke-19. Mulanya makanan ini dibuat oleh masyarakat di tatar priangan seperti Garut, Tasikmalaya, sampai Bandung di tengah kondisi sulit era penjajahan Belanda.
-
Kapan Bagindo Aziz Chan meninggal? Pada sore hari tanggal 19 Juli 1945, Aziz Chan bersama keluarga sedang dalam perjalanan menuju Padang Panjang.
-
Kapan bakso sapi dianggap matang? Didihkan kembali hingga bakso mengambang dan matang.
-
Apa itu Bakso Aci Garut? Bakso aci Garut jadi kuliner otentik yang disukai banyak orang. Bakso aci menjadi kuliner khas Garut yang digemari banyak orang. Keberadaannya dapat dengan mudah ditemui di berbagai daerah, termasuk di luar Pulau Jawa.
-
Apa yang dimaksud dengan kata baku dalam Bahasa Indonesia? Sementara itu, pengertian kata baku adalah kata yang sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Artinya, kata baku adalah kata yang sudah benar, baik dari segi aturan maupun ejaan penulisannya. Biasanya, kata baku digunakan dalam situasi formal atau resmi, baik untuk percakapan mupun tulisan.
Arifin menyampaikan, masyarakat akan tetap melakukan donasi. Namun tidak melalui lembaga, melainkan jalur individu.
Belum lama ini, Baznas telah menghitung jumlah donasi yang terkumpul lewat lembaga untuk Iduladha. Hasilnya, jumlah donasi itu lebih kecil dari sebelumnya.
Arifin berkata kasus ACT itu telah membuat masyarakat lebih hati-hati dalam berdonasi. Namun, imbasnya donasi terhadap lembaga berkurang.
"Misalnya dalam konteks kurban, biasanya saat ini H-3, kita akan berakhir pada hari tashriq kedua kita sudah mendapatkan 80 persen dari target. Tapi kita baru cek, baru 47 persen dari target," ungkap dia.
Bukan hanya itu, menurut Arifin, kasus ACT juga berpotensi melunturkan semangat anak muda untuk menjadi amil zakat. Padahal, pihaknya mengaku sudah susah payah mengkader anak-anak muda agar tertarik dengan itu.
"Nah begitu ketika terjadi tragedi ini, maka bukan saja kekhawatiran donatur jadi berhenti. Anak-anak muda yang dulu kita dorong ini yang bercita-cita jadi amil zakat, mungkin sekarang mikir-mikir lagi," tuturnya.
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan pemberitaan terkait dugaan penyelewengan dana di lembaga filantropis ACT. ACT merupakan lembaga yang kerap melakukan kegiatan tanggap darurat, pemulihan pascabencana, serta pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta kegiatan keagamaan seperti kurban, zakat, dan wakaf.
Dugaan penyelewengan ini awalnya mencuat karena adanya laporan jurnalistik yang berjudul "Kantong Bocor Dana Umat". Dalam laporan tersebut diketahui bahwa petinggi ACT menerima sejumlah fasilitas mewah berupa mobil operasional jenis Alphard dan penggunaan dana donasi untuk operasional yang berlebihan.
Dan diketahui, bahwa lembaga tersebut memotong dana sumbangan sebesar 13,7 persen. Yang mana dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1980 tentang Pelaksanaan Pengumpulan Sumbangan hanya sebesar 10 persen. Saat ini kasus dugaan penyelewengan tersebut sedang dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Baca juga:
Baznas Tegaskan Biaya Operasional Lembaga Zakat Tak Boleh Lebih dari 12,5 Persen
ACT Potong Donasi 20 Persen untuk Bayar Gaji Pengurus dan Karyawan
Polri Sebut ACT Kelola Dana Ahli Waris Korban Lion Air JT-610 Capai Rp138 Miliar
Buntut Kasus ACT, Pemerintah Diminta Segera Revisi UU Pengumpulan Uang
Polri: ACT Dapat Donasi Rp60 Miliar Setiap Bulan, Langsung Dipotong 20 Persen