Indonesia minim peneliti
Dana penelitian dalam negeri hanya 0,07 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB).
Jumlah peneliti baru dalam negeri masih kalah jauh dengan beberapa negara Asean. Dari 1 juta penduduk, Indonesia hanya menghasilkan 200 peneliti, jauh dengan malaysia yang mencapai 5000 peneliti dan Jepang 390 ribu peneliti.
"Jumlah tersebut masih lebih rendah bila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya," jelas Syamsul Maarif, pada pembukaan seminar Nasional pemanfaatan inovasi IPTEK, di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (11/3).
Ia mengkritik anggaran belanja untuk penelitian dan pengembangan (litbang) di dalam negeri masih sangat kurang, walaupun sudah dinaikkan 200 persen. Pada 2010 anggaran litbang hanya disediakan sebesar Rp 1,9 triliun.
Syamsul Maarif yang juga Ketua Umum Alumni Universitas Brawijaya Malang menegaskan dana tersebut masih terbilang rendah, karena kurang dari 1 persen atau hanya tepatnya 0,07 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB)."Ini jauh dibanding negara asia lainnya, seperti Singapura, menyediakan anggaran litbang sebesar 2,36 persen dari total PDB, dan Korea sebesar 4 persen,"