Indonesia pilih China garap proyek kereta cepat, Jepang marah-marah
Keputusan ini semakin menguatkan anggapan Indonesia sebagai konsumen produk-produk China.
China menyanggupi persyaratan yang ditetapkan Presiden Joko Widodo dalam pembangunan proyek kereta cepat yakni dilakukan murni secara bisnis (b to b) dan tanpa jaminan atau pendampingan pemerintah, serta tidak menggunakan APBN. Pemerintah juga menunjukkan sikap pro terhadap China.
Jepang merasa telah ditolak Indonesia dengan mengeluarkan persyaratan tidak ada jaminan dari pemerintah atau APBN. Namun, Indonesia akhirnya memilih China dan keputusan ini sangat disesalkan Jepang.
-
Siapa yang mencobai kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Mengapa Presiden Jokowi hadir di acara serah terima pesawat? Acara serah terima Pesawat C-130J-30 Super Hercules untuk TNI AU.
-
Dari mana Prabowo dan Jokowi memulai perjalanan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Prabowo naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Jokowi dari Stasiun Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menuju Stasiun Halim Jakarta Timur.
-
Apa saja merek mobil China yang sudah hadir di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
-
Apa yang dituduhkan oleh Kementerian Keamanan Negara China? Kementerian Keamanan Negara mengatakan beberapa negara telah menargetkan penduduk China karena “motif tersembunyi.”
-
Mengapa mobil merek China semakin banyak masuk ke Indonesia? Kedatangan merek-merek baru ini memberikan alternatif pilihan bagi konsumen Indonesia dengan menawarkan harga yang bersaing, fitur-fitur canggih, dan desain yang menarik.
"Menangnya China dalam tender ini membuat Jepang marah-marah. Padahal sebelumnya Presiden Jokowi membatalkan proyek itu," ujar Chairman Infrastructure Partnership & Knowledge Center, Harun al-Rasyid Lubis, dalam diskusi bertajuk "kereta api cepat Jakarta-Bandung tak terbendung?" di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu (3/10).
Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengatakan melajunya China di proyek kereta cepat semakin menguatkan pandangan Indonesia sebagai konsumen produk-produk buatan negeri tirai bambu.
Sebelumnya, Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga juga mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan pemerintah Indonesia. Dia sudah bertemu utusan pemerintah Indonesia dan memberitahukan kalau tawaran Jepang telah ditolak.
"Jepang menawarkan kemungkinan usulan terbaik. Utusan Indonesia datang ke sini (Jepang) dan menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia menyambut baik usulan China. Saya tidak mengerti sama sekali. Saya terus terang mengatakan kepada utusan itu sangat disesalkan," ucap Yoshihide Suga seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (30/9).
Dia mengatakan, usulan proposal baru China yang tidak melibatkan pemerintah Indonesia atau secara business to business tidak masuk akal. China berani mengambil proyek tanpa ada jaminan dari pemerintah Indonesia atau APBN.
"Ini adalah usulan proposal yang tidak masuk akal oleh kita," tambahnya.
(mdk/noe)