Indonesia Terima 6 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac
Pemerintah Indonesia kembali menerima 6 juta dosis bahan baku atau bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech, China. Bahan vaksin itu diterbangkan dari China ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Garuda dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta siang ini sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (18/4).
Pemerintah Indonesia kembali menerima 6 juta dosis bahan baku atau bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech, China. Bahan vaksin itu diterbangkan dari China ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Garuda dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta siang ini sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (18/4).
Dengan datangnya 6 juta vaksin ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Indonesia sudah menerima 59,5 juta dosis bulk vaksin dari total 140 juta dosis yang dipesan Indonesia.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kenapa Kemenkes memvaksinasi monkeypox? Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Siapa yang memimpin lembaga Parc Vaccinogene dan meneliti vaksin untuk kesehatan masyarakat di masa Hindia Belanda? Dari sana lahirlah sebuah lembaga bernama Parc Vaccinogene yang dipimpin oleh Eilerts de Haan.
"Hari ini kita kedatangan 6 juta bulk vaksin dari Sinovac China. kita sudah terima totalnya 59,5 juta bulk vaksin Sinovac, itu akan diproduksi menjadi sekitar 47 juta dosis," kata Menkes di Bandara Soekarno Hatta, Minggu (18/4).
Dari jutaan bulk vaksin yang sudah datang sebelumnya, kata dia, Indonesia sudah memproduksi 22 juta dosis vaksin jadi. 22 juta dosis tersebut, kata dia sudah didistribusikan ke berbagai daerah. Dalam satu bulan ke depan, Indonesia akan kembali menerima 20 juta dosis vaksin. Dia pun berharap, di distribusi vaksin di bulan April dan Mei mendatang bisa berjalan lancar.
"Kita harapkan program vaksinasi bulan April dan Mei bisa berjalan dengan lancar dan baik," harapnya.
Menkes kemudian berpesan kepada seluruh kepala daerah untuk tetap melaksanakan vaksinasi selama bulan Ramadan ini, karena sesuai fatwa MUI, vaksinasi tidak membatalkan puasa.
"Pesan saya kepada seluruh teman-teman di daerah, kepala daerah, gubernur, bupati dan wali kota terus jalankan program vaksinasi. MUI sudah bilang bahwa selama bulan puasa vaksinasi tidak membatalkan puasa jadi terus dijalankan," ujarnya.
Sebagai informasi, kedatangan 6 juta vaksin hari ini merupakan kedatangan vaksin Covid-19 tahap kedelapan di Tanah Air. Sebelumnya pada Maret lalu kedatangan vaksin tahap ketujuh sejumlah 16 juta bulk vaksin Sinovac, yang tiba di Indonesia pada Kamis 25 Maret lalu.
6 Juta vaksin bulk itu kemudian dimasukkan ke mobil truk untuk dikirim ke Bio Farma, Bandung untuk diolah/ diproduksi menjadi vaksin jadi.
Baca juga:
CEK FAKTA: Tidak Benar Pasien Covid-19 yang Sudah Sembuh Tak Perlu Divaksin
Epidemiolog: Indonesia Suka Klaim Vaksin Covid-19 Negara Lain, Masa Enggak Malu
Satgas Covid-19 Sebut EUL Vaksin Sinovac Keluar Akhir Mei 2021
IDI: Vaksin Buatan China Layak, Efikasi di Atas Ambang Batas WHO
CEK FAKTA: Hoaks Alat Swab Tes Berakibat Kanker