Melihat Sejarah Perkembangan Vaksin di Gedung Heritage Bio Farma Bandung, Ada Alat Medis Lawas hingga Berbagai Sampel Ular Berbisa
Gedung heritage Bio Farma Bandung menyimpan perkembangan vaksin di Indonesia
Gedung heritage Bio Farma Bandung menyimpan perkembangan vaksin di Indonesia
Melihat Sejarah Perkembangan Vaksin di Gedung Heritage Bio Farma Bandung, Ada Alat Medis Lawas hingga Berbagai Sampel Ular Berbisa
Selama pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia beberapa tahun lalu, keberadaan vaksin menjadi begitu penting. Tak hanya Covid-19, vaksin juga berhasil menghentikan berbagai wabah mulai dari cacar hingga malaria.
Jika ingin melihat perkembangan vaksin sejak zaman Belanda, mampirlah ke gedung heritage Bio Farma yang beralamat di Jalan Pasteur Nomor 28, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang ada di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama? Koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama sebagian besar berasal dari penelitian yang dilakukan di kawasan Banten Lama.
-
Di mana pabrik obat kuno ini ditemukan? Pabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
-
Dimana lokasi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama? Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama yang terletak di Jalan Raya Serang - Jakarta, Kecamatan Serang, Kota Serang.
-
Dimana Museum Benteng Heritage berada? Terdapat banyak jejak masa silam komunitas masyarakat Cina Benteng yang dipelihara, salah satunya adalah produk kecap tertua di Indonesia.
-
Apa yang ada di dalam Rumah Bersejarah itu? Di sana masih terdapat foto-foto jadul. Salah satu foto hitam putih memperlihatkan Raden Mas Ari Sumarmo yang masih kecil. Di samping itu terdapat banyak benda-benda asli peninggalan zaman dulu seperti kursi, guci, dan mesin jahit.
-
Dimana letak Museum Geologi Bandung? Museum Geologi yang terletak di Jalan Diponegoro, Cihaurgeulis, Kota Bandung, Jawa Barat jadi alternatif lokasi wisata selain bertema alam.
Selain sebagai museum vaksin, lokasi ini juga jadi arsip perkembangan kesehatan di Indonesia melalui peninggalan alat medis lawas juga berbagai jenis sampel ular berbisa untuk penelitian anti racun. Yuk simak informasi selengkapnya berikut ini.
Gedungnya Bergaya Khas Hindia Belanda
Merujuk Antara, daya tarik dari gedung heritage Bio Farma adalah konstruksi bangunannya.
Diketahui gedung yang juga sebagai kantor ini memiliki gaya art deco hasil ciptaan arsitek kenamaan Belanda Prof. Dr. Ir. Charles Prosper Wolff Schoemaker pada 1890.
Schoemaker sendiri berupaya menggabungkan unsur budaya timur dan barat melalui bentuk atap yang miring sebanyak dua tumpuk. Sedangkan gaya barat terlihat dari jendela dan pintu yang tinggi dan membentuk setengah kubah.
Sampai sekarang, gaya tersebut masih dipertahankan dengan cara dicat berkala dan dilakukan renovasi tanpa mengubah desain utamanya.
Kebutuhan Akan Vaksin Tinggi
Pada masa Hindia Belanda, banyak warga setempat yang belum tersentuh tenaga medis. Tak sedikit yang mengalami daya tahan tubuh lemah, hingga mudah terserang penyakit.
Dari sana lahirlah sebuah lembaga bernama Parc Vaccinogene yang dipimpin oleh Eilerts de Haan. Ia merupakan lulusan dari Insitituut Pasteur de France.
Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat. Tahun 1923, lembaga dipindahkan ke Bandung di lokasi yang saat ini menjadi gedung Heritage Bio Farma dan menambah objek penelitiannya dengan serum ular berbisa.
Berperan Memutus Mata Rantai Cacar Api
Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan RI, pada 1806 penyakit cacar masuk ke Indonesia.
Penyakit itu muncul dari pada budak yang dibawa oleh Belanda untuk bekerja di Indonesia.
Ketika itu peneliti kesehatan Belanda, dr. A Schuckink Kool melakukan penelitian vaksin hasil pengembangannya dari hewan sapi. Rupanya vaksin ini berhasil mengendalikan kasus cacar api yang banyak menyerang anak-anak kala itu.
Dengan masifnya upaya memutus mata rantai cacar, dibangunlah Parc Vaccinogen Instituut Pasteur sebagai tempat untuk mengembangkan jenis vaksin.
Tampilkan Peninggalan Alat Medis Bio Farma
Di gedung ini juga terdapat berbagai alat medis dari Bio Farma yang dipakai untuk pengembangan kesehatan zaman Belanda silam. Alat-alat itu disimpan di dalam kotak kaca agar terlindungi.
Lalu ada juga gambar-gambar kegiatan penelitian vaksin dan obat-obatan oleh Bio Farma di masa silam. Semuanya tersusun secara rapi di museum yang berada di sayap kanan bangunan gedung heritage Bio Farma itu.
Para pemimpin Bio Farma sejak zaman Belanda juga terpampang di sana, juga para petugas kesehatan yang berjasa melalui patung berseragam.
Simpan Berbagai Jenis Ular untuk Penelitian Serum Anti Bisa
Di ruangan lain juga terdapat tempat penyimpanan berbahan kaca berisi berbagai jenis ular yang sudah diawetkan.
Ular-ular tersebut merupakan sampel yang dahulu digunakan untuk proses pembuatan serum anti racun ular.
Ada pula kotak-¬kotak serum dan vaksin sebagai hasil dari penelitian tersebut dan difungsikan untuk mengorganisir racun ular saat masuk ke dalam tubuh. Sejak lama, Bio Farma memang fokus meneliti dan membuat berbagai jenis vaksin hingga serum anti racun hewan.
Terakhir Bio Farma juga membuat vaksin anti Covid-19 dan digunakan untuk memutus penyebarannya. Lokasi ini jadi wisata sejarah kesehatan yang sayang untuk dilewatkan saat bertandang ke Kota Bandung.