Produksi Vaksin HPV, Biofarma Bakal Kolab bareng Farmasi Internasional
Pemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Pemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
MSD merupakan perusahaan farmasi terkemuka berskala internasional.
"Hari ini saya menerima kedatangan Joe Romanelli, President Human Health International dari perusahaan farmasi internasional, MSD (Merck, Sharp & Dohme) di Kementerian BUMN" ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/6).
Erick mengungkapkan isi pertemuan tersebut terkait rencana kolaborasi Biofarma bersama MSD untuk pembuatan vaksin Human Papillomavirus (HPV).
Vaksin HPV merupakan vaksin yang mampu mencegah kanker serviks.
"Kami berbicara tentang keberlanjutan dan penguatan kolaborasi di Indonesia dalam pembuatan vaksin Human Papillomavirus (HPV)," ujar Erick.
Dia mendorong Bio Farma sebagai BUMN klaster Kesehatan berkomitmen untuk memproduksi vaksin dalam negeri bersama dengan MSD.
Kerja sama ini untuk memberantas virus kanker serviks yang sering dialami oleh kaum perempuan di Indonesia.
Sebelumnya, anak perusahaan Bio Farma, yakni PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) bersama PT Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia melakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama dalam meningkatkan edukasi dan pemahaman masyarakat Indonesia terkait human papillomnavirus (HPV) yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (8/3).
"KFD melakukan kolaborasi dengan MSD sebagai perusahaan farmasi global yang beroperasi di Indonesia dan bergerak di bidang teknologi kesehatan dalam rangka meningkatkan literasi, dan kesediaan masyarakat terkait penerimaan vaksin HPV," kata Direktur Utama KFD Arie Genipa Suhendi dalam sambutannya.
Arie menjelaskan, KFD sebagai anak usaha PT Kimia Farma berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan terintegrasi dari hulu ke hilir.
Adapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi dukungan tenaga ahli kesehatan di Klinik Kimia Farma dalam rangka membantu memberikan pemahaman dan edukasi yang tepat seputar virus HPV, memberikan pendampingan yang dibutuhkan masyarakat, pemberian vaksin HPV, hingga perluasan pelayanan vaksinasi di seluruh jaringan Kimia Farma.
Menurut dia, langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang berkomitmen untuk mencegah morbiditas, mortalitas dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit, yang dapat dicegah dengan imunisasi dalam rangka mencapai SDGs 2030 dan Program Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Rahim (2023–2030).
Adapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi dukungan tenaga ahli kesehatan di Klinik Kimia Farma.
Baca SelengkapnyaPengiriman bantuan vaksin produksi PT Bio Farma tersebut secara simbolis dilakukan oleh Sri Mulyani
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaTerungkap sumber masalah hingga membuat si HRD naik pitam.
Baca SelengkapnyaIDI menegaskan, permasalahan utama di Indonesia yakni distribusi dokter yang tidak merata, bukan produksinya.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaProduk terapi target yang dikembangkan, terdapat obat yang digunakan spesifik khusus menargetkan ke sel-sel kanker agar tidak dapat tumbuh.
Baca SelengkapnyaBanyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca Selengkapnya