Terinspirasi Kitab Injil, Intip Sejarah Rumah Sakit Bethesda yang Bertahan Sejak 1899
Dahulu rumah ini bernama Petronella yang merupakan sosok dermawan. Begini kisahnya
Dahulu rumah ini bernama Petronella yang merupakan sosok dermawan. Begini kisahnya
Terinspirasi Kitab Injil, Intip Sejarah Rumah Sakit Bethesda yang Bertahan Sejak 1899
Berbicara soal Yogyakarta, tak afdol rasanya jika tidak mengupas sejarah penunjang di kota tersebut. Ada banyak bangunan kuno di sana, namun salah satu yang cukup lama bertahan adalah Rumah Sakit Bethesda.
Berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No.70, Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, nuansa khas era kolonial benar-benar terasa.
Beberapa ruang masih bergaya ala ratusan tahun lalu seperti bangsal perawatan, lorong rumah sakit serta beberapa area tempat dokter berjaga.
-
Siapa yang mendirikan RS Grha Kedoya? PT Kedoya Adyaraya Tbk didirikan pada 11 Juni 1990 dan mengelola dua rumah sakit swasta modern, RS Grha Kedoya dan RS Grha MM2100.
-
Dimana gereja tersebut ditemukan? Para ahli arkeologi dari Westphalia-Lippe Regional Association (LWL) menemukan bekas gereja dari abad ke-10 di dekat Erwitte-Eikeloh, Jerman.
-
Bagaimana Rumah Sakit Pasir Junghuhn di masa lampau? Pada masa itu, rumah sakit ini juga termasuk fasilitas pelayanan kesehatan paling lengkap di masanya.
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Dimana gereja abad pertengahan itu ditemukan? Pada pertengahan Februari lalu, para arkeolog di Venesia, Italia, menemukan gereja abad pertengahan yang telah lama hilang di Piazza San Marco.
-
Kenapa Rumah Sakit Ibu Kartini dibangun? Bangunan ini dulunya milik perusahaan perkebunan Belanda-Amerika bernama Hollandsch-Amerikaansche Plantage Maatschappij atau HAPM. Rumah sakit ini menjadi pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat sekitar khususnya di Kabupaten Asahan.
Di balik megah dan kunonya rumah sakit ini rupanya tersimpan kisah mulia. Dahulu, pendirian Rumah Sakit Bethesda terinspirasi oleh kitab suci Injil di tahun 1899. Yuk intip sisi menarik rumah sakit lawas Bethesda yang melegenda di Yogyakarta.
Didirikan di Tanah Hibah Sultan
Mengutip laman resmi RS Bethesda Yogyakarta, rumah sakit ini sebelumnya sudah direncanakan untuk dibangun oleh pihak Belanda.
Di tahun 1899, pihak Kesultanan Yogyakarta melalui Sri Sultan Hamengkubuwono VII memberikan sebidang tanah hibah yang kemudian didirikan Rumah Sakit Bethesda.
Ketika itu bentuk bangunannya belum sebesar sekarang, dan hanya menyerupai rumah besar dengan beberapa ruang perawatan.
Rumah sakit ini menjadi salah satu upaya Belanda untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi yang membutuhkan.
Terinspirasi dari Kitab Suci Injil
Berdirinya Rumah Sakit Bethesda ini tidak bisa dilepaskan dari sosok inisiator bernama Dr. J.G Scheurer. Ia merupakan seorang dokter yang diutus oleh Netherlandsche Zendingsvereninging.
Ada misi kemanusiaan yang diemban dan terinspirasi dari kitab suci Injil Lukas 10:9 yang berbunyi “Dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu”.
Ayat tersebut seakan membawa spirit bagi kemaslahatan kala itu, sehingga pendirian Rumah Sakit Bethesda terlaksana.
Melalui perawat dari kalangan Belanda, Bethesda berupaya memberikan pelayanan kesehatan maksimal yang kala itu masih sulit diakses warga.
Diresmikan dengan Nama Zendingsziekenhuis “Petronella”
Saat awal didirikan, rumah sakit ini diberi nama Zendingsziekenhuis Petronella.
Dahulu, nama ini terinspirasi dari sosok perempuan yang merupakan istri dari pensiunan pendeta bernama Coeverden Andirani Petronella.
Sosoknya dikenal darmawan, bahkan ia menyumbangkan hartanya untuk menyokong pembangunan rumah sakit ini hingga tuntas.
Karena jasanya ini, nama Petronella disematkan menjadi rumah sakit tersebut dengan harapan mudah memberikan kesembuhan untuk masyarakat.
Dikenal Sebagai Rumah Penolong
Dengan adanya rumah sakit ini banyak masyarakat yang sebelumnya terbatas mendapat akses kesehatan bisa tertolong. Ini karena direkrutnya dokter-dokter yang profesional di kala itu, dengan pelayanan yang baik.
Saking berkesannya, masyarakat sampai menjuluki Rumah Sakit Bethesda kala itu dengan nama “Dokter Pitulungan” atau “Dokter Tulung”.
Setidaknya, pelayanan kesehatan ala pemerintahan Belanda terus berjalan sampai periode masuknya kolonialisme Jepang. Ketika itu, rumah sakit ini berpindah kepemilikan dan juga berganti nama menjadi Jogjakarta Tjuo Bjoin.
RS Bethesda Sekarang
Pergantian nama kembali terjadi paska kemerdekaan.
Ketika itu Pemerintah Indonesia melalui presiden Soekarno melakukan nasionalisasi aset-aset kolonial, salah satunya Jogjakarta Tjuo Bjoin yang berganti nama menjadi Rumah Sakit Behesda.
Saat ini, kompleks RS Bethesda terdiri dari Ruang Srikandi, Ruang Politeknik, Bangsal Petronella, Ruang I Hemodialisa, Gedung TPA, dan Ruang III.
Bangunan asli dari RS Bethesda peninggalan masa silam juga masih bisa dilihat dan dilewati di gedung sebelah barat.
Sedangkan untuk gedung sebelah timur bangunannya sudah modern dan baru untuk menunjang pelayanan kesehatan masyarakat.
Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
Beberapa bangunan yang masih kental dengan unsur sejarah di antaranya Gedung Petronella yang merupakan bangunan pertama dari RS Bethesda.
Sampai sekarang gaya indische masih dipertahankan yang berupa gaya Eropa dan Asia Jawa.
Kemudian ada bangsal Srikandi yang benar-benar begaya Eropa, seperti pada langit-langit ruang yang tinggi, jendela-jendela dan pintu besar berbentuk louvre/krepyak dengan ventilasi (bouvenlicht), tembok tebal, kolom-kolom di bagian muka (drop-off area), plasteran batu kali pada fondasi yang terekspos, teras terbuka di setiap kamar-kamarnya.
Kemudian, ada juga ruang terbuka berbentuk taman yang sudah ada sejak zaman dulu. Taman ini menjadi ciri khas rumah sakit khas zaman kolonial.
Menurut laman jogjacagar.jogjaprov.go.id, Rumah Sakit Bethesda kini sudah berstatus sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi pemerintah melalui SK Per.Men Budpar RI No. PM.89/PW.007/MKP/2011.