Indonesia utamakan layanan kemanusiaan bagi pengungsi Sri Lanka
JK telah meminta agar mereka diberikan minuman, makanan dan pakaian yang layak.
Sebanyak 44 imigran Tamil asal Srilanka ditemukan terdampar di Perairan Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu (11/6) kemarin. Dalam kapal tersebut terdapat 44 penumpang yang terdiri dari 20 laki-laki, 15 perempuan dan 9 anak.
Mereka juga menggunakan kapal berbendera India menuju Australia. Namun sesampainya di perairan Indonesia, kapal tersebut mengalami kerusakan mesin sehingga terdampar di kawasan Lhoknga, Aceh Besar.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta beberapa pihak untuk memberikan bantuan logistik atau kesehatan. Apalagi, kapal mereka juga harus membutuhkan perbaikan.
"Kita ke depankan unsur kemanusiaan. Jadi saya sudah perintahkan untuk layani dengan baik. Diberikan layanan, makanan, minuman, perbaikan kapal dan sebagainya," kata Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (17/6).
Menurutnya, jika mereka mau tinggal di Indonesia, pemerintah hanya menyediakan logistik dan peralatan kesehatan. Namun, mereka ingin meninggalkan Aceh untuk menuju Australia.
"Kalau mau tinggalkan Aceh atau Indonesia silakan. Khususnya kalau kembali ke negaranya. Kalau sudah keluar kita tidak bisa kontrol lagi," kata dia.
"Yang penting dia tinggalnya tidak di Indonesia. Jadi beda dengan pengungsi yang akan ke Eropa. Memang tujuannya Eropa, ini tujuannya bukan Indonesia. Tidak kita ada gunanya juga karena mereka tidak ingin tinggal di sini. Tapi kita harus berikan layanan kemanusiaan," tandasnya.
Baca juga:
Indonesia akan libatkan UNHCR urus imigran Sri Lanka di Aceh
Saat imigran gelap Sri Lanka mulai bertingkah
Wagub Aceh sebut imigran gelap Sri Lanka terdampar adalah sindikat
Pemprov Aceh diminta Kedutaan Sri Lanka mendata 44 imigran gelap
Para imigran Sri Lanka minta BBM 7 ton tapi ditolak Pemprov Aceh