'Indonesia yang plural dapat menciptakan kedamaian sesama warganya'
Keberagaman di Indonesia tidak menimbulkan perpecahan. Meski ada perbedaan agama dan golongan setiap warga menjunjung tinggi toleransi. Kerukunan ini yang harus terus dijaga agar tak mudah diadu domba oleh kelompok tertentu.
Keberagaman di Indonesia tidak menimbulkan perpecahan. Meski ada perbedaan agama dan golongan setiap warga menjunjung tinggi toleransi. Kerukunan ini yang harus terus dijaga agar tak mudah diadu domba oleh kelompok tertentu.
"Negara lain akan mendapatkan satu pedoman bagaimana negara Indonesia yang plural justru dapat menciptakan kedamaian, menciptakan solidaritas antarsesama warga negaranya demi mewujudkan keadilan sosial," ujar Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU), Adnan Anwar dalam keterangannya, Sabtu (9/6).
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Menurutnya, tidak ada kebijakan di negara ini diprioritaskan semata-mata hanya untuk mayoritas, melainkan untuk semua golongan. Kebijakan yang adil untuk semua kelompok termasuk orang yang berbeda agama, berbeda golongan, sehingga kedudukannya sama sebagai warga negara.
"Keadilan yang didapatkan hanya untuk kaum mayoritas ini juga tidak dibenarkan. Kita sudah menjadi negara yang Darussalam di negara ini yang mana prinsip-prinsip kedamaian, kebersamaan sebagai satu tubuh bangsa Indonesia itu harus saling dihargai," kata Peneliti di Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) ini.
Selain itu, menurutnya, negara ini diinisiasi dan didorong oleh peran aktif para ulama dengan menyatakan bahwa NKRI berdasarkan Pancasila sudah final. Karena NKRI sudah final, katanya, maka pemerintahan harus melindungi semua kelompok.
"Yang memiliki kedudukan dan hak yang sama untuk sama-sama dilindungi dan sama-sama harkat dan martabatnya dinaikkan," tuturnya.
Lebih lanjut Adnan mengatakan, sesama umat harus memiliki kepedulian sosial yang sama. Dia mencontohkan dalam Islam diwajibkan membayar zakat fitrah sehingga yang mampu punya tanggung jawab sosial, sedangkan yang kurang mampu tetap dilindungi.
"Karena memang kita diajarkan untuk berbuat kebaikan terhadap sesama umat manusia termasuk umat yang berbeda-beda, termasuk perbedaan agama, suku maupun golongan," tandasnya.
Baca juga:
Besok, Wiranto jelaskan secara gamblang pembentukan Dewan Kerukunan Nasional
Dewan Kerukunan Nasional akan selesaikan pelanggaran HAM masa lalu di luar peradilan
Dewan Kerukunan Nasional segera dibentuk, tinggal tunggu Perpres
Indonesia terima Alquran sulam tangan dari pemeluk Konghucu
Buka Puasa di Gereja Katedral Jakarta bertepatan Hari Lahir Pancasila
Kala umat Islam buka puasa bersama di Gereja Katedral