Inggris kirim pesawat ke Singapura, RI beli Mig-19 dan rudal
Kondisi ini terjadi ketika Indonesia dan Malaysia terjadi ketegangan, hingga akhirnya meletus konfrontasi Malaysia.
Gara-gara pernyataan Soekarno , Inggris pernah panik sampai mengirim pesawat-pesawat pembomnya ke Singapura. Kisah ini terjadi sebelum peristiwa perang konfrontasi Indonesia dengan Malaysia pada 1963-an.
Cerita ini bermula ketika Malaysia dan Filipina bertika memperebutkan wilayah. Indonesia, awalnya memilih diam, tidak terlibat dan tidak memihak. Namun pada 8 Desember 1962, terjadi pemberontakan di Brunei. Azhari, dari Manila menyatakan dirinya sebagai perdana menteri di Kalimantan Utara yang baru.
Adalah sangat mengherankan ketika Perdana Menteri Malaysia Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj , cepat menunjuk telunjuknya mencurigai Indonesia. Tunku Abdul Rahman menuding Indonesia menggerakkan revolusi itu, meski sudah nyata terbukti bahwa Azhari waktu itu berasal dari Manila, dan terus menerus mengadakan kontak dengan Wakil Presiden Filipina, Pelaez.
Abdul Rahman juga menyerang pribadi Soekarno , dan menyampaikan peringatan, "jangan campuri urusan Kalimantan Utara!" Sebaliknya, Bung Karno masih bisa menahan diri dan tidak membalas apa-apa.
Baru pada April 1963, Presiden Soekarno membayangkan bahwa dia sudah siap lagi untuk bertempur. Di hadapan wartawan Asia-Afrika di Jakarta, Bung Karno mengatakan, "Perjuangan rakyat Serawak, Brunei, dan Sabah adalah bagian dari perjuangan negara-negara yang baru muncul (the New Emerging Forces) yang membenci 'penghisapan manusia oleh manusia'."
Itu sekaligus menjadi jawaban Soekarno terhadap serangan Inggris yang nyata-nyata dilancarkan melalui Tunku Badul Rahman. Sejak saat itu seluruh kekuatan politik dan fisik Indonesia dicurahkan untuk kampanye "Ganyang Malaysia".
Aidit dan Nyoto segera tampil dan menyanyikan lagu "Ganyang Malaysia," yang kemudian diikuti partai politik lainnya. Inggris panik menghadapi keadaan itu, lalu mengirim pesawat-pesawat pembomnya ke Singapura, yang waktu itu juga jajahan Inggris.
Bung Karno kembali menjawab dengan mengirim Kepala Staf Angkatan Udara Omar Dhani ke Moscow, untuk membeli beberapa buah Mig-19 dan peluru kendali dari udara ke Tanah Air. Kondisi itu membuat gusar Presiden Amerika Serikat Kennedy, sampai harus mengirim surat ke Soekarno .
Baca juga:
RI-Singapura panas, orang kaya Indonesia tetap shoping di Orchar
Dulu, dolar Singapura dipakai di Riau disikat Bung Karno
Mimpi Bung Karno bangun Belawan saingi Singapura
Bung Karno: Separuh kekayaan Singapura dari kerja keras Sumatra
Singapura rugi bila bikin ulah dengan Indonesia
-
Kapan Komnas HAM memeriksa Usman Hamid? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu. Istri Munir, Suciwati juga turut diperiksa oleh Komnas HAM.
-
Kenapa Komnas HAM memeriksa Usman Hamid? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu.
-
Siapa Iman Usman? Iman dikenal publik sebagai Co-Founder & Chief Operating Officer (COO) Ruangguru. Sebelum menjabat di posisinya sekarang, Iman pernah mendirikan Indonesian Future Leaders pada tahun 2009.
-
Apa yang digali Komnas HAM dari Usman Hamid? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir. "Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah," kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Kenapa Iman Usman jadi perbincangan hangat? Seketika sosok Iman Usman banyak dicari tahu publik lantaran kerap tampil bersama Prilly.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.