Ingin Damaikan Warga, Bhabinkamtibmas Malah Ditebas Pakai Parang
Sesampainya di rumah kepala desa, terlihat hanya warga yang dipukul. Selanjutnya Aipda Sahrul Ramadan menanyakan keberadaan pelaku, yang kemudian dijawab oleh kepala desa dan korban bahwa pelaku masih berada di rumahnya.
Bhabinkamtibmas Desa Desa Tiwu Nampar dan Desa Golo Pongkor, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat bernama Aipda Sahrul Ramadan ditebas menggunakan parang, oleh seorang warga.
Akibatnya, jari tangan polisi itu nyaris putus. Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (17/2) sekira pukul 17.00 Wita di kampung Mejer, Desa Tiwu Nampar, Kecamatan Komodo.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi melacak keberadaan Pegi Setiawan? Polisi menangkap PS (Pegi Setiawan) saat pulang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Jl Kopo, Kota Bandung. Polisi sempat mengalami kesulitan saat melacak keberadaan Perong,” kata dia, Rabu (22/5) malam. “(Pegi selalu) berpindah tempat, di antaranya Cirebon dan Bandung,” Jules melanjutkan.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
"Kejadiannya terjadi sekira pukul 17.00 Wita, saat itu anggota kami sedang menjalani tugas dengan penuh dedikasi," kata Waka Polres Manggarai Barat, Kompol Sepuh Ade Irsyam Siregar, Jumat (17/2).
Menurutnya, saat itu Aipda Sahrul Ramadan menerima laporan bahwa terjadi pemukulan yang dilakukan oleh seorang warga atas nama Idris (pelaku) terhadap warga lainnya.
Sesampainya di rumah kepala desa, terlihat hanya warga yang dipukul. Selanjutnya Aipda Sahrul Ramadan menanyakan keberadaan pelaku, yang kemudian dijawab oleh kepala desa dan korban bahwa pelaku masih berada di rumahnya.
Atas informasi itu, Aipda Sahrul langsung mendatangi rumah pelaku dengan niat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun tidak diduga, dirinya disambut dengan caci maki oleh pelaku yang langsung keluar rumah sambil memegang sebilah parang dan mengayun ke arah Aipda Sahrul.
"Aipda Sahrul sempat mengeluarkan senjata api dengan melakukan tembakan peringatan sebanyak tiga kali, namun tidak dihiraukan oleh pelaku. Dengan situasi seperti itu Aipda Sahrul sempat menghindar akan tetapi kakinya terpeleset dan kemudian terjatuh. Selanjutnya Aipda Sahrul berusaha membela diri dengan cara menangkis parang tersebut yang mengakibatkan dua jari tangannya hampir putus," ungkap Sepuh Siregar.
Setelah kejadian itu, pelaku melarikan diri ke kampung Lambur desa Tiwu Nampar. Sedangkan Aipda Sahrul melaporkan peristiwa yang ia alami tersebut melalui Whatsapp ke group Polres Mabar. Sehingga personel gabungan Polres Mabar mendatangi TKP dan melakukan penangkapan terhadap pelaku.
Saat ini pelaku sudah diamankan di Mako Polres Manggarai Barat untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan Aipda Sahrul kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Siloam untuk mendapatkan penanganan medis.
Kapolres Mabar AKBP Felli Hermanto bersama sejumlah pejabat utama turun langsung mengecek kondisi Aipda Sahrul yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo.
(mdk/fik)