Ini 9 kiai yang akan memilih rois aam PBNU dengan sistem Ahwa
Pemilihan rois aam akan dilakukan malam nanti oleh 9 kiai tersebut.
Sidang Pleno Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) dengan agenda Pemilihan Rois Aam telah membacakan hasil tabulasi suara untuk memilih sembilan kiai yang masuk dalam Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa). Sembilan kiai itu selanjutnya akan rapat untuk memilih rois aam PBNU selama lima tahun ke depan.
Sidang pleno yang dipimpin oleh Kiai Ahmad Muzakki dari PWNU Jatim (perwakilan Indonesia tengah), Haji Aminullah dari PWNU Jambi (perwakilan Indonesia barat), dan Winengan M Yunus dari PWNU NTB (perwakilan Indonesia timur), itu membacakan sembilan nama kiai sepuh yang paling banyak diusulkan oleh para syuriah tingkat Pengurus Cabang, Wilayah, dan Cabang Istimewa.
Kiai Ahmad Muzakki menyebutkan, dari ratusan kiai usulan para rois syuriah akhirnya dikerucutkan menjadi 115 kiai yang memperoleh suara terbanyak. Dari jumlah itu, kemudian ditabulasi dan dirangking berdasar perolehan suara paling tinggi. Berikut ini sembilan kiai yang masuk dalam Ahwa berdasar perolehan suara:
1. Kiai Ma'ruf Amin (333 suara)
2. Kiai Nawawi Abdul Jalil (302 suara)
3. Kiai Tuan Guru Haji Turmudzi Badrudin (289 suara)
4. Kiai Kholilurrahman (275 suara)
5. Kiai Dimyati Rois (236 suara)
6. Syeh Ali Akbar Marbun (186 suara)
7. Kiai Ahmad Mahtum Hannan (162 suara)
8. Kiai Maimun Zubair (156 suara)
9. Kiai Mas Subadar (235 suara)
Sembilan kiai yang masuk dalam Ahwa itu selanjutnya akan memilih rois aam PBNU ke depan. Setelah pembacaan nama-nama kiai Ahwa tersebut sidang pleno diskors dan dilanjutkan malam nanti pukul 20.00 WIB. Pada lanjutan sidang pleno malam nanti nama rois aam terpilih akan diumumkan, lalu dilanjutkan pada pemilihan ketua umum PBNU.
Baca juga:
Hari ini rois aam dan ketua PBNU dipilih
Anak Muda NU demo tolak penetapan sembilan Ahwa
Said Aqil mengalir saja, tak akan mati-matian kejar jabatan PBNU
Muktamar NU 2020, Rois Amm dan Tanfidziah dipilih lewat sistem Ahwa
Pesan Gus Mus, gegeran di Muktamar NU akan berakhir ger-geran
-
Kenapa Ma'ruf Amin hadir di muktamar PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Apa yang digugat Nurul Ghufron ke PTUN? Dalam upaya gugatan yang diajukan oleh Ghufron yakni berkaitan dengan aturan Dewas KPK yang tidak bisa lagi mengenakan sanksi etik ketika pelanggaran etik yang dilaporkan ke sudah kedaluwarsa.
-
Kapan Nurul Ghufron kalah di PTUN? Putusan tersebut telah diputus hakim PTUN pada Selasa (3/9).
-
Kapan Muktamar PKB di Bali diselenggarakan? Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Supratman Andi Agtas mengaku sudah menandatangani surat keputusan (SK) kepengurusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dihasilkan dari Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024.
-
Kenapa Nurul Ghufron menggugat Dewas KPK di PTUN? Ghufron sendiri sempat meminta kepada Dewas untuk menunda sidang etiknya. Namun Dewas kukuh untuk tetap menggelar sidang etik. "Apakah Dewas sudah mengantisipasi? Sangat mengantisipasi. Tapi perlu diketahui hal-hal yang memang kita tidak bisa melakukan persidangan kalau itu harus dipenuhi. NG pernah tidak hadir, tapi kemudian hadir," ucap ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan di gedung Dewas KPK, Selasa (21/5).
-
Bagaimana Dewas KPK mengantisipasi gugatan Nurul Ghufron di PTUN? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah mengantisipasi gugatan pimpinan KPK Nurul Guhfron di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menguji materi etiknya karena membantu mutasi ASN di Kementan dari pusat ke daerah. Sebab peristiwa itu sudah terjadi satu tahun lebih baru diusut Dewas KPK. Bahkan Ghufron sendiri sempat meminta kepada Dewas untuk menunda sidang etiknya. Namun Dewas kukuh untuk tetap menggelar sidang etik.