Ini alasan polisi tangkap hidup-hidup salah satu perampok di Pulomas
"Ini harus hidup supaya bisa berikan keterangan. Supaya kita bisa gali lagi motifnya," kata Tito.
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengingatkan kepada bawahannya di Polda Metro Jaya agar menjaga kondisi tubuh pelaku pembunuhan di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Erwin Situmorang. Tito berharap, Erwin Situmorang tidak tewas sehingga bisa memberikan keterangan kepada kepolisian.
"Ini harus hidup supaya bisa berikan keterangan. Supaya kita bisa gali lagi motifnya," kata Tito di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (28/12).
Selain Erwin Situmorang dan Ramlan Butar-Butar yang sudah tewas akibat ditembak, Tito memastikan masih ada dua pelaku lainnya. Hingga saat ini, keduanya terus diburu.
"Masih ada dua lagi yang dikejar, mudah-mudahan cepat ditangkap," ujar jenderal bintang empat ini.
Tito menambahkan, informasi keterlibatan Ramlan Butar-Butar dalam aksi pembunuhan di Pulomas sudah dia peroleh sejak Selasa (27/12) malam. Informasi itu didapatkan dari tim lapangan Polda Metro Jaya.
"Dari tim lapangan Polda (melaporkan) bahwa, pak yang satu namanya Ramli Butar Butar. Saya bilang kalau enggak salah panggilan namanya Porkas itu yang di CCTV kakinya pincang," terang Tito.
Tak asing mendengar nama Ramlan Butar-Butar alias Porkas, Tito langsung mengatakan bahwa mereka adalah pemain lama. Ramlan Butar-Butar dkk kerap melakukan pencurian di kawasan Bekasi.
"Dia dikenal sebagai pelaku pencurian kekerasan, modusnya biasa diikat-ikat dulu," tuntas dia.
Seperti diketahui, perampokan sadis terjadi pada Senin (26/12) sore di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Rumah mewah itu milik Ir Dodi Triono.
Dalam kejadian itu enam orang tewas. Identitas korban yakni, Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9) anak ketiga dari Dodi, Amel teman anak korban, Yanto sopir, dan Tasrok (40) sopir.
Sedangkan korban selamat yakni, Emi, Zanette Kalila Azaria, Santi, Fitriani, dan Windy (23). Para korban masih dalam perawatan intensif karena mengalami trauma berat.
Baca juga:
2 Pelaku ditangkap, keluarga almarhum Dodi apresiasi kinerja polisi
Ramlan Butar Butar dikenal jalannya pincang karena sakit ginjal
Ini CCTV saat perampok di Pulomas todongkan pistol dan sekap korban
Ramlan Butar-Butar pernah rampok dan sandera sejumlah anak di Depok
Ini sosok Ramlan Butar-Butar, otak pembunuhan sadis di Pulomas
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.