Ini cara 'Kanjeng' Fuad Amin mencengkeram Bangkalan
Berikut ini cara-cara Fuad Amin 'mencengkeram' Bangkalan seperti dirangkum merdeka.com:
Kemarin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Ketua DPRD Bangkalan, Jawa Timur, KH Fuad Amin Imron, dan anak buahnya Rauf, serta Direktur PT Media Karya Sentosa, Antonio Bambang Djatmiko sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi. Mereka diciduk KPK dalam operasi yang digelar Senin hingga Selasa lalu.
LSM Madura Corruption Watch (MCW), membeberkan dugaan korupsi yang dilakukan oleh Fuad Amin Imron. Menurut salah satu pendiri MCW, Sukur, Fuad termasuk orang yang ditakuti di kabupaten paling barat Pulau Madura tersebut.
Sejak menjadi ketua DPRD Bangkalan, Fuad dikabarkan membagi-bagikan jabatan penting kepada anggota keluarganya untuk memperluas kekuasaannya di Bangkalan. Sukur menceritakan, setelah lengser dari jabatan bupati Bangkalan selama dua periode (2003-2008 dan 2008-2013) dia mewariskan tahta bupati kepada anaknya bernama Maimun Ibnu Fuad.
Menurut Sukur, sudah lama Fuad Amin 'mencengkeram' Kabupaten Bangkalan. Dia menggunakan cara-cara tak patut untuk mempertahankan posisinya. Berikut ini cara-cara Fuad Amin 'mencengkeram' Bangkalan seperti dirangkum merdeka.com:
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan Nurul Ghufron melaporkan Dewan Pengawas KPK? "Saya laporkan pada tanggal 6 Mei 2024 ke Bareskrim dengan laporan dua pasal, yaitu Pasal 421 KUHP adalah penyelenggara negara yang memaksa untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Kedua, pencemaran nama baik, Pasal 310 KUHP, itu yang sudah kami laporkan," ungkap Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (20/5).
-
Bagaimana Nurul Ghufron merasa dirugikan oleh Dewan Pengawas KPK? "Sebelum diperiksa sudah diberitakan, dan itu bukan hanya menyakiti dan menyerang nama baik saya. Nama baik keluarga saya dan orang-orang yang terikat memiliki hubungan dengan saya itu juga sakit," Ghufron menandaskan.
-
Kenapa Nurul Ghufron melaporkan Dewan Pengawas KPK? Wakil ketua KPK itu menyebut laporannya ke Bareskrim Mabes Polri sehubungan dengan proses etik yang tengah menjerat dirinya karena dianggap menyalahkan gunakan jabatan.
-
Kenapa Nurul Ghufron menggugat Dewas KPK di PTUN? Ghufron sendiri sempat meminta kepada Dewas untuk menunda sidang etiknya. Namun Dewas kukuh untuk tetap menggelar sidang etik. "Apakah Dewas sudah mengantisipasi? Sangat mengantisipasi. Tapi perlu diketahui hal-hal yang memang kita tidak bisa melakukan persidangan kalau itu harus dipenuhi. NG pernah tidak hadir, tapi kemudian hadir," ucap ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan di gedung Dewas KPK, Selasa (21/5).
Pakai kekuatan preman
Direktur Madura Corruption Watch (MCW) Sukur, mengatakan ada beberapa kekuatan yang digunakan Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin, termasuk ketika menjabat sebagai bupati Bangkalan selama dua periode. Salah satunya adalah kekuatan preman.
"Dia menggunakan preman untuk mengamankan. Dia pun merasa kuat dengan melakukan hal seperti itu, membuat orang lain takut, mikir. Misalnya kalau mau demo atau protes, bisa bahaya," ujarnya kepada merdeka.com, Kamis (4/12).
Dia mencontohkan aksi demo warga atau LSM di Bangkalan. Sering beberapa aksi warga diintimidasi karena penjaga keamanannya justru preman-preman. "Jadinya warga takut, sehingga tidak berani bersuara," ujarnya.
Dinasti kekuatan politik Fuad menggurita
Selain itu, kata Sukur, dinasti kekuasaan politik Fuad Amin juga menggurita. Misalnya di DPRD ada setidaknya beberapa orang yang masih kerabat dekatnya. Misalnya nama Abdul Latif Imron yang merupakan adik kandung Fuad. Dia ketua DPC PPP Bangkalan yang kini menjabat wakil ketua DPRD Bangkalan.
Kemudian ada nama Bir Ali yang juga kerabat dekat Fuad Amin. Kemudian nama Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad, yang masih anak kandung sang 'Kanjeng'. Cengkeraman politisi Gerindra ini sudah berlangsung lama, sejak menjabat sebagai kepala daerah dua periode lalu.
Pada periode 2008-2013 misalnya, Fuad Amin berpasangan dengan kerabat dekatnya Syafik Rofii. Keduanya masih keturunan kiai karismatik Kholil Bangkalan. "Dia (Fuad) menggandeng sepupunya (Syafik Rofii). Kemudian sekarang anaknya (Makmun) berpasangan dengan adik kandung Syafik Rofii," kata Sukur.
Jadi, bupati dan wakil bupati Bangkalan periode 2013-2019 bisa dibilang penerus trah Fuad Amin. Makmun adalah anaknya Fuad Amin, sementara Mondir adalah adik kandung Syafik Rofii, mantan wakilnya Fuad Amin.
Jaringan kepala desa
Selain itu, hegemoni kekuasaan Fuad Amin juga menggurita sampai ke pejabat-pejabat desa. Banyak kepala desa di Bangkalan merupakan orang-orang dekat yang loyal kepada sang 'kanjeng'. Maka wajar bila kemudian keluarganya selalu menang saat pemilu.
"Kepala desa itu bayar kepada orang-orang dekatnya (Fuad). Mereka loyal kepadanya," terang Sukur saat dihubungi lewat telepon pribadinya.
Kedekatan itu dimanfaatkan ketika Fuad menjabat. Misalnya ketika menggarap proyek-proyek pemerintahan. Dana proyek untuk masyarakat dibagi-bagi dengan orang-orang dekatnya itu. "Misalnya saya orang dekatnya, ketika menang proyek harus bayar berapa persen," tuturnya.
Memanfaatkan trah kiai khos
Cara lain adalah memanfaatkan kharisma leluhurnya. Menurut Sukur, orang Madura, khususnya warga Bangkalan sangat menghormati Syaikhona Kholil Bangkalan, kiai karismatik di Madura. Fuad Amin masih keturunan kiai 'khos' yang pernah menjadi guru dari Kiai Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu.
"Memang hampir sebagian besar orang-orang, terutama kiai mendukung Fuad. Jadi orang-orang itu takut kalau melawan, takut kualat. Karena memang Fuad Amin masih keturunan Kiai Kholil," terang Sukur.