Ini Identitas Wanita Todongkan Pistol ke Paspampres Depan Istana Negara
Wanita tersebut berinisial SE (25). BNPT telusuri kaitannya dengan jaringan terorisme.
Sosok wanita yang menodongkan pistol ke Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) depan Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (25/10) kemarin akhirnya terungkap. Wanita tersebut berinisial SE (25).
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) R Ahmad Nurwakhid mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan untuk menghimpun data lengkap wanita tersebut. Termasuk kaitannya dengan jaringan terorisme.
-
Kapan Farel Prayoga tampil di Istana Negara? Sejak tampil memukau di Upacara HUT-RI ke-77 di Istana Negara dengan lagu "Ojo Dibandingke" karya Abah Lala, namanya semakin dikenal luas.
-
Kapan Hari Bela Negara diperingati? Setiap 19 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Bela Negara.
-
Kapan Istana Kepresidenan Cipanas dibangun? Gedung ini diketahui sudah berusia 284 tahun dan dibangun pada tahun 1740.
-
Bagaimana Taman Nasional Bukit Barisan Selatan menjadi tempat pelestarian badak sumatera? Melansir dari berbagai sumber, TNBBS juga menjadi sorotan sebagai daerah prioritas untuk pelestarian badak sumatera melalui program Asian Rhino and Elephant Action Strategy (AREAS) oleh WWF.
-
Kapan Istana Kepresidenan Yogyakarta resmi menjadi istana? Pada 6 Januari 1946, gedung itu resmi menjadi istana kepresidenan setelah Yogyakarta resmi menjadi ibu kota baru Republik Indonesia.
-
Kapan Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Mengutip dari beberapa sumber, tempat kediaman resmi Sultan Siak itu dulunya dibangun pada tahun 1889 saat pemerintahan dipegang oleh Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang menjadi Sultan ke-11.
"Kami BNPT sesuai tugas pokok dan fungsinya sedang melakukan koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum, untuk memastikan apakah pelaku bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal (lone wolf)," kata Nurwakhid kepada wartawan, Rabu (26/10).
Ia menjelaskan hasil penelusuran sementara BNPT terhadap profil SE. Ternyata wanita itu memiliki pemahaman radikal. Dia juga merupakan pendukung salah satu ormas HTI, yang telah dibubarkan pemerintah.
Tak hanya itu, Nurwkahid menyebut, wanita tersebut sering memposting propaganda khilafah melalui akun media sosialnya. "Pendalaman terhadap profil dan motif pelaku terus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat adanya keterkaitan dengan aktor-aktor yang lain," jelasnya.
Wanita Kerap Dilibatkan Dalam Aksi Teror
Dia mengungkapkan, aksi teror yang melibatkan perempuan di Indonesia bukan peristiwa baru. Menurutnya, peristiwa ini mengingatkan pada ancaman bom di Istana yang terlebih dahulu digagalkan oleh aparat penegak hukum pada tahun 2016 silam.
"Salah satu calon pengantin yang ingin melakukan aksi di istana terlebih dahulu diamankan oleh Densus 88 yang juga pelakunya adalah perempuan, Dian Yuli Novi dan ada juga Zazkia Aini yang melakukan penyerangan ke Mabes Polri pada tahun 2021," ungkapnya.
Nurwakhid menegaskan, BNPT memang telah mewaspadai tingkat kerentanan perempuan untuk direkrut dan dijadikan pengantin oleh kelompok teroris. Dalam jaringan teroris, perempuan tidak lagi menjadi aktor pendukung dan simpatisan, tetapi sudah diposisikan sebagai pelaku atau martir.
"Pemanfaatan perempuan dalam aksi terorisme memang trend baru khususnya yang dilakukan ISIS baik dilakukan dengan jaringan atau lone wolf yang tidak terikat komando dan jaringan," ucapnya.
Oleh karena itu, BNPT telah berupaya meminimalisir keterpaparan perempuan dalam jaringan dan aksi terorisme dengan cara melibatkan perempuan sebagai agen perdamaian. Perempuan harus diberikan pencerahan karena sebagai salah satu sasaran potensial dari jaringan terorisme.
(mdk/tin)