Ini kandungan miras yang tewaskan 41 warga Jabar
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengungkapkan, total korban miras oplosan di Kabupaten Bandung berjumlah 222 jiwa. Dari jumlah itu, 41 orang meninggal, sementara sisanya sedang atau sudah menjalani perawatan di rumah sakit.
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengungkapkan, total korban miras oplosan di Kabupaten Bandung berjumlah 222 jiwa. Dari jumlah itu, 41 orang meninggal, sementara sisanya sedang atau sudah menjalani perawatan di rumah sakit.
Data tersebut didapat dari tiga rumah sakit, yakni Rumah Sakit RSUD Cicalengka, RSUD Majalaya dan Rumah Sakit AMC, sejak Jumat (6/4) hingga Senin (9/4).
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
-
Kenapa Herjunot Ali menolak minuman keras? Junot mengungkapkan alasannya bukan karena merasa lebih baik dibanding orang lain, melainkan karena faktor usia dan kesehatan.Semakin tua, tubuhnya semakin sulit pulih setelah mengonsumsi alkohol.
-
Bagaimana Herjunot Ali menolak minuman keras? Alih-alih menerima, Junot dengan sopan menolaknya, menunjukkan ketegasan dan prinsipnya. Herjunot tersenyum sambil mengatupkan tangan berterima kasih atas tawaran yang diberikan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Siapa yang berjualan di warung kerek Mantarena? Seluruh warung yang ada di sana, kebanyakan merupakan kedai rumahan dengan menu jualan utamanya adalah kuliner. Bagi yang ingin memesan, seseorang tinggal memanggil pemilik warung dan menarik-menarik tali tambang yang terpasang membentang di atas sungai.
-
Apa keunikan dari warung kerek Mantarena? Keharusan berteriak sendiri karena adanya jarak yang jauh, antara konsumen dan pemilik kedai yang terpisah aliran sungai. Para pemilik usaha kemudian menyediakan ember yang ditarik (kerek) dengan tali untuk kegiatan jual belinya. Aktivitas unik ini selanjutnya mulai dikenal luas masyarakat dengan sebutan warung kerek Mantarena.
Pasien yang datang untuk berobat mengeluhkan mual, muntah, pusing dan mata kabur. Dari hasil diagnosa dokter di tiga RS tersebut, disimpulkan karena intoksikasi alkohol.
Agung menyebut, Polres Bandung yang di-backup Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat sudah melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi sekaligus mengambil sampel darah, urine dan muntah untuk dibawa ke laboratorium forensik.
"Ada unsur alkohol dan metanol. Tapi kadarnya masih diperiksa di laboratorium forensik," ujar Agung saat ditemui di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Kamis (12/4).
Polisi pun sudah melakukan penggeledahan di rumah tersangka produsen miras, HM di Jalan Raya By Pass No 40, Kampung Bojong Asih RT 03 RW 08 Desa Cicalengka Wetan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Diketahui, di dalam rumah tersebut terdapat bunker yang tersembunyi. Pintu masuknya melalui gazebo di samping kolam renang.
Bunker sepanjang 18 m x Lebar 4 m x Tinggi 3,20 m itu terbagi menjadi dua bagian. Masing-masing untuk meracik dan membungkus miras.
Baca juga:
Polisi ancam jerat peracik miras oplosan dengan pasal pembunuhan
Menengok rumah mewah pengoplos miras di Bandung, simpan bahan baku di bunker
Penjual miras jadi tersangka tewasnya dua petugas keamanan di Tangsel
Pastikan tewas karena miras, makam dua Satpam Permata Bintaro mau dibongkar
Dinkes Jabar duga ada kandungan metanol dalam miras oplosan maut