Ini kisah orang pura-pura pingsan selamat dari pembunuhan
Saat jiwa terancam, ada baiknya memang meniru adegan yang sering muncul di sinetron, yaitu pura pura pingsan.
Adegan pura-pura pingsan sering ada dalam sinetron di televisi saat tokoh di sinetron tersebut dalam keadaan terdesak. Namun, adegan tersebut ternyata juga banyak terjadi dalam kehidupan nyata.
Saat terjebak pada peristiwa yang membuat jiwa terancam, seperti perampokan yang mengancam untuk membunuh anda, ada baiknya memang meniru adegan yang sering muncul di sinetron, yaitu pura pura pingsan.
Berikut kisah beberapa orang pura-pura pingsan yang selamat dari pembunuhan, yang dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber:
-
Bagaimana cara membuat 'to do list' di pagi hari? Dilansir WebMD menulis daftar kegiatan yang harus dikerjakan merupakan salah satu kebiasaan baik di pagi hari. Dengan itu, kamu bisa menjadi tahu apa yang harus dilakukan untuk pertama kali.
-
Nama kelompok nyeleneh apa yang bisa kamu temukan di daftar ini? Kumpulan nama kelompok nyeleneh bisa menjadi ide memberi identitas grup di media sosial hingga saat bermain bersama.
-
Kapan kumpulan tanya jawab ini dikumpulkan? Berikut kumpulan tanya jawab dengan jawabannya dilansir dari berbagai sumber, Rabu (19/6/2024).
-
Kapan Isna Sari mengubah daftar belanjanya? Ia mengungkapkan telah mengubah daftar belanjanya sejak awal konflik Gaza pecah.
-
Bagaimana prasasti daftar belanjaan ini ditulis? Prasasti ini, yang berasal dari abad ke-15 SM, ditulisi dengan bentuk huruf paku bahasa Akkadia, sebuah bahasa Semitik Timur yang punah dan pernah digunakan di Mesopotamia kuno.
-
Kenapa Kemendag mengatur perdagangan melalui positive list? "Positive list masih dibahas antar kementerian/lembaga terkait dan diharapkan dapat segera diselesaikan. Produk yang masuk positive list jumlahnya tidak banyak. Artinya, selain produk tersebut dipersilahkan menggunakan jalur impor biasa,"
Kisah sopir taksi yang dibuang ke jurang tol Cikarang
Malang nasib sopir taksi, Tarmidi (48), bermaksud menolong seseorang, ternyata malah dianiaya dan disekap oleh enam pelaku pencurian, yakni H, T, ER, AS, HS dan AH.
Kejadian yang terjadi pada 30 Oktober 2013 lalu itu berawal ketika pelaku, ER, meminta Tarmidi untuk mengantarkannya dengan mobil sewaan ke rumah sakit di Cikarang guna menjemput istri ER. Namun, saat berada di pintu Tol Cikarang, ER malah minta Tarmidi keluar tol dan memutar arah.
ER juga meminta Tarmidi menghentikan mobil, dengan alasan ingin menunggu istrinya yang sedang diantar keluarga. Tapi nahas, Tarmidi justru dikeroyok dan diancam dibunuh kalau dia berteriak minta tolong.
"Pelaku langsung melakban mata, mulut, dan wajah korban. Tangan diborgol dan kaki diikat tali. Korban lalu dipindahkan ke jok belakang mobil," kata Kepala Unit V Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Antonius Agus, 13 November 2013 lalu.
Kendati para pelaku tidak mendapatkan uang, mereka tetap mengancam agar Tarmidi tidak berteriak. Dia diancam akan dibunuh. "Karena takut, maka saya pura-pura pingsan," ujarnya.
karena pura-pura pingsan itu, Tarmidi kemudian diturunkan dari dalam mobil dalam keadaan wajah masih di lakban, tangan di borgol, dan kaki diikat. Tarmidi pun turun dalam keadaan tengkurap dan digelundungkan ke jurang.
Juragan ayam pura-pura pingsan agar selamat dari aksi perampok
Minggu malam, 17 Juni 2013 lalu, rumah juragan ayam, Rostami (60) di Kampung Kandang, Desa Curug Wtan, Curug, Kabupaten Tangerang, disantroni perampok yang beraksi sendirian. Saat itu, dia membuka pintu karena mendengar ketukan dari luar, seketika tubuhnya langsung dipukul dengan balok berulang kali oleh perampok.
Menghindari aksi perampok yang semakin beringas, Rostami berpura-pura meninggal sehingga perampok menghentikan pukulannya.
Perampok itu berhasil membawa kabur duit Rp 30 juta. "Pelaku mengambil uang korban yang ada di dalam kaleng biskuit Rp 30 juta," tulis situs Humas Polda Metro Jaya, Senin, 18 Juni 2013.
Gadis asal Banyumas pura pura pingsan saat dianiaya temannya
RR (18) gadis asal Desa Lesmana, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dianiaya teman yang dia kenal melalui jejaring media sosial Facebook, Sabtu (17/5) malam lalu.
Teman barunya yang mengaku bernama Citra itu mengajaknya main dengan menggunakan motor RR. Tetapi, ketika korban tiba di pantai Pertanahan Kebumen sekitar pukul 22.00 WIB, korban yang baru selesai mencuci muka di sebuah sumur langsung dipukul menggunakan besi di bagian kepala. Tidak itu saja, korban dipukul, diinjak, dan dianiaya. Belum puas menganiaya korban, pelaku juga memasukkan pasir ke mulut korban dan membenamkannya ke dalam pasir pantai.
Korban kemudian pura-pura pingsan dan membuat pelaku mengira korban sudah meninggal, menghentikan aksinya dan lalu pergi. "Saya pura-pura pingsan. Setelah dia pergi membawa motor, saya bangun dan minta tolong ke warga sekitar," kata RR.
Pura-pura pingsan saat di sekap perampok
Saat melihat aksi perampok yang menggunakan penutup wajah dan dibekali pisau di dalam kamarnya, Jumaisah, warga jalan Jenderal Sudirman KM 1,3 komplek SMA PGRI Sampit, Rabu 7 Maret 2014 lalu, langsung diikat dan ditutup mulutnya oleh perampok dengan lakban.
Jumaisah pun sempat ditendang oleh pelaku. Karena merasa nyawanya terancam, Jumaisah berpura-pura pingsan. "Istri saya pura-pura pingsan, kalau tidak bisa saja sudah dibunuh," ungkap Johan, suami Jumaisah.
Kejadian tersebut terjadi pagi hari, pukul 07 45 WIB dan perampok berhasil membawa kabur uang senilai Rp 16 juta rupiah.