13 Alasan Mengapa Orang Pintar dan Cerdas Lebih Sulit Merasa Bahagia
Seseorang yang pintar memiliki titik lemah yang muncul berupa sulit merasa bahagia.
Menjadi pribadi yang pintar bisa memberi dampak negatif bagi diri kita.
13 Alasan Mengapa Orang Pintar dan Cerdas Lebih Sulit Merasa Bahagia
Menjadi seseorang yang cerdas dan pintar merupakan salah satu keunggulan yang bisa kita peroleh. Memiliki otak encer bisa membuat kita selangkah lebih dekat dalam memperoleh hal-hal yang kita inginkan serta membuat kita lebih mudah memecahkan masalah.
-
Apa yang membuat orang cerdas sulit menerima sesuatu begitu saja? 'Karena [orang cerdas] bisa melihat banyak sudut, bahkan mereka diberi penghargaan karena melihat banyak sudut pandang, mereka sering kali tidak bisa menerima apa yang ada di depan mereka,' kata Ramit Sethi, seorang lulusan Stanford dan pengusaha sukses.
-
Apa yang membuat orang sulit bahagia? Dalam tulisan ini, kita akan menguraikan tujuh karakteristik individu yang cenderung mengalami kesulitan untuk merasa bahagia dalam hidupnya.
-
Siapa yang cenderung sulit bahagia? Ada individu yang memiliki sifat-sifat tertentu yang membuat mereka kesulitan untuk meraih kebahagiaan.
-
Mengapa orang yang gampang iri sulit bahagia? Individu yang gampang merasa iri cenderung terfokus pada kepemilikan orang lain, sehingga mereka mengalami ketidakpuasan terhadap kehidupan mereka sendiri. Hal ini membuat mereka sulit untuk menghargai apa yang mereka miliki dan sering kali merasa tidak cukup beruntung.
-
Apa tanda orang yang sulit bahagia? Setiap orang memiliki definisi serta ukuran kebahagiaan masing-masing, namun ada beberapa perilaku dan sikap yang umumnya menjadi penghalang menuju kebahagiaan.
-
Bagaimana orang cerdas berpikiran? Orang dengan IQ tinggi menunjukkan pemikiran analitis dan perhatian terhadap detail. Mereka mampu berpikir di luar kotak, membuat mereka kreatif, adaptif, dan serbaguna.
Memiliki kecerdasan atau IQ yang tinggi bisa menimbulkan rasa sulit bahagia terutama jika Anda tidak memiliki kemampuan pengelolaan diri yang baik. Dilansir dari Psychology Today, berikut sejumlah alasan mengapa menjadi cerdas bisa membuat kita sulit bahagia dalam kehidupan sehari-hari.
Harapan Diri yang Terlalu Tinggi
Orang-orang pintar sering memiliki harapan yang tinggi terhadap diri mereka sendiri. Mereka menetapkan standar yang sulit untuk dicapai, dan ketika mereka gagal memenuhi harapan ini, mereka bisa merasa kecewa dan stres. Hal ini dapat mengganggu perasaan bahagia mereka.
Rentan terhadap Kecemasan
Orang-orang yang cerdas seringkali rentan terhadap kecemasan. Mereka cenderung terlalu memikirkan hal-hal negatif dan merenungkan skenario buruk. Kecemasan yang berlebihan ini dapat merusak kebahagiaan mereka.
Sulit dalam Pengambilan Keputusan
Ironisnya, orang-orang pintar tidak selalu membuat keputusan yang lebih baik. Mereka seringkali terlalu memasukkan pemikiran pribadi ke dalam keputusan mereka, yang dapat mengurangi objektivitas. Hal ini bisa meningkatkan kebingungan dan kecemasan.
Kurang Terbiasa Berusaha Keras
Orang-orang dengan kecerdasan tinggi seringkali dapat memahami hal-hal dengan mudah sejak kecil. Ini bisa membuat mereka tidak terbiasa dengan usaha keras yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Ketidakbiasaan ini dalam berjuang untuk mencapai sesuatu dapat menghambat kebahagiaan mereka.
Kurang Melibatkan Emosi dalam Sehari-hari
Orang-orang pintar sering terputus dari emosi mereka karena fokus mereka pada pemikiran rasional. Mereka mungkin sulit mengatasi perasaan mereka, yang dapat mengganggu kebahagiaan.
Cernderung Berpikir Terlalu Banyak
Orang pintar cenderung berpikir terlalu banyak tentang segala sesuatu. Mereka mungkin menunda tindakan sampai terlambat, melewatkan peluang yang memiliki batas waktu, dan terjebak dalam kecemasan berlebihan.
Sulit Menahan Diri untuk Mengoreksi Kesalahan Orang Lain
Orang yang pintar sering melihat terlalu banyak hal terutama berupa kesalahan orang lain. Mereka sering merasa tergoda untuk mengoreksi kesalahan orang lain, yang bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman atau tersinggung.
Kesulitan dalam Berinteraksi Sosial
Kemampuan intelektual yang tinggi bisa membuat sulit bagi orang pintar untuk menjalin dan menjaga hubungan sosial. Orang lain mungkin merasa tidak nyaman ketika berada di sekitar mereka atau merasa seperti mereka harus bersaing dengan kecerdasan mereka.
Frustrasi karena Ketidakpahaman Orang Lain
Orang pintar sering merasa frustrasi dan kehilangan kesabaran ketika apa yang mereka sampaikan terus-menerus salah dipahami oleh orang lain. Hal ini bisa mengakibatkan rasa kesepian dan ketidakpuasan dalam berinteraksi sosial.
Kesulitan dalam Bersahabat
Kemampuan humor orang yang terlalu pintar mungkin tidak selaras dengan orang lain. Selain itu, mereka seringkali merasa sulit untuk tertawa atau bersenang-senang dengan humor yang dianggap sederhana oleh orang lain.
Pengalaman Isolasi Sosial
Orang pintar cenderung mengalami isolasi sosial yang lebih besar, yang dapat berujung pada depresi atau memaksa mereka menjadi introvert jika mereka sebenarnya bukan. Ketika mereka tidak dapat menemukan orang dengan pikiran yang serupa, mereka lebih memilih kesendirian dibandingkan berada di sekitar orang-orang yang membuat mereka merasa lebih kesepian.
Kesadaran akan Keterbatasan Pengetahuan
Orang pintar tidak hanya tahu lebih banyak dari orang lain, tetapi mereka juga sangat menyadari semua yang tidak mereka ketahui. Kesadaran akan batasan intelektual mereka ini bisa membuat mereka merasa cemas, kecewa, dan frustrasi.
Pengetahuan akan Hal-Hal yang Mengganggu
Terlalu banyak tahu kadang bisa berujung rasa tidak bahagia karena munculnya kecemasan dan ketakutan. Orang dengan kecerdasan tinggi sering tahu banyak hal yang mungkin tidak diketahui orang lain. Hal ini membuat mereka merasa was-was terhadap berbagai macam hal yang mungkin tampak biasa bagi orang lain.
Semua ini bukan berarti bahwa orang dengan kecerdasan tinggi tidak bisa bahagia. Namun, mencapai kebahagiaan bisa menjadi lebih sulit bagi mereka daripada yang banyak orang bayangkan.