Ini Motif Pemuda di Luwu Aniaya Tokoh Masyarakat Hingga Meninggal di Masjid
Polisi menjelaskan pelaku hendak pulang ke rumahnya mengendarai motor dan hampir menyerempet korban yang akan berangkat ke masjid untuk salat Subuh.
Kepolisian Resor Luwu mengungkap motif pemuda berinisial AP (21) yang menganiaya seorang tokoh masyarakat Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa bernama M Yusuf (71) hingga meninggal dunia. Diduga AP tega menganiaya M Yusuf karena tak terima ditegur.
Kepala Polres Luwu, Ajun Komisaris Besar Fajar Dani Susanto mengatakan kejadian penganiayaan dilakukan AP terhadap M Yusuf diduga akibat ketersinggungan. Ia menjelaskan pelaku hendak pulang ke rumahnya mengendarai motor dan hampir menyerempet korban yang akan berangkat ke masjid untuk salat Subuh.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana polisi melacak keberadaan Pegi Setiawan? Polisi menangkap PS (Pegi Setiawan) saat pulang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Jl Kopo, Kota Bandung. Polisi sempat mengalami kesulitan saat melacak keberadaan Perong,” kata dia, Rabu (22/5) malam. “(Pegi selalu) berpindah tempat, di antaranya Cirebon dan Bandung,” Jules melanjutkan.
-
Kenapa orang pingsan? Pingsan adalah kondisi sementara di mana seseorang kehilangan kesadaran karena penurunan aliran darah ke otak.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
"Korban menegur pelaku, karena hampir keserempet. Diduga di situlah yang membuat pelaku tersinggung dan menganiaya korban," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (1/1).
Fajar membenarkan terkait video beredar di media sosial menunjukkan seorang pemuda memukul pria di depan sebuah masjid. Ia menyebut video tersebut merupakan kejadian AP yang menganiaya M Yusuf.
"Iya itu pelaku dan korban. Itu (video) sudah masuk dalam kejadian," ungkapnya.
Fajar juga meluruskan korban bukan imam masjid, tetapi tokoh masyarakat. Ia mengaku saksi yang menemukan korban pertama kali adalah imam Masjid Nurul Ikhwan bernama Sudirman.
"Jadi gini, beliau itu tokoh masyarakat dan merupakan orang tua yang dituakan di kampung. Terus yang menemukan pertama kali ini adalah imam masjid," ucapnya.
Kronologi Penganiayaan
Diberitakan sebelumnya, Imam Masjid Nurul Ikhwan, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, M Yusuf (71) ditemukan bersimbah darah. Kepolisian Resor Luwu pun telah menangkap pelaku penganiayaan terhadap M Yusuf.
Fajar membenarkan terkait tewasnya imam Masjid Nurul Ikhwan bernama M Yusuf. Korban tewas usai dianiaya seorang pemuda berinisial AP (21).
"Pelaku penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal sudah kami tangkap," ujarnya kepada wartawan, Jumat (31/12).
Fajar menjelaskan kronologi saat seorang jemaah yang hendak masuk ke masjid untuk salat Subuh mendengar suara rintihan kesakitan. Jemaah tersebut akhirnya melihat tubuh korban yang terbaring dan bersimbah darah akibat luka dibagian kepala.
"Kejadiannya diperkirakan Jumat dini hari, pukul 04.30 Wita. Saksi yang merupakan jemaah melihat korban terbaring di teras masjid dalam keadaan bersimbah darah," tuturnya.
Fajar menambahkan, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Hikmah untuk mendapat pertolongan. Tetapi, nyawa korban tidak tertolong akibat luka parah yang dialaminya.
"Korban tidak dapat diselamatkan oleh pihak RS Hikmah sehingga dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 06.10 Wita. Untuk motif masih belum, karena masih pemeriksaan terhadap pelaku," ucapnya.
(mdk/ray)