4 Pemukul Jemaah Salat Subuh di Masjid Smansa 81 Rajawali Makassar Ditangkap, Apa Motifnya?
Pisau yang dipakai pelaku WK, berasal dari pelaku MZ.
Aksi pemukulan terhadap jemaah salat subuh tersebut viral di media sosial dan menuai kecaman.
4 Pemukul Jemaah Salat Subuh di Masjid Smansa 81 Rajawali Makassar Ditangkap, Apa Motifnya?
Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menangkap empat pelaku pemukulan dan pengancaman terhadap seorang jemaah salat Subuh di Masjid Smansa 81 Rusunawa Rajawali Makassar. Aksi pemukulan terhadap jemaah salat subuh tersebut viral di media sosial dan menuai kecaman.
Kasatreskrim Polrestabes Makassar, Komisaris Devi Sudjana membenarkan telah menangkap empat pelaku pengancaman dan pemukulan seorang jemaah salat Subuh Masjid Smansa Rusunawa Rajawali. Indentitas keempat pelaku yakni AM (16), WK (22), MZ (15), dan AMA (19).
"Dari keterangan terduga pelaku WK ada pelaku lainnya yakni A, B, dan S," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Rabu (20/3).
Devi menjelaskan, pengungkapan terduga pelaku berdasarkan rekaman video CCTV masjid. Dari video tersebut, polisi akhirnya menangkap terduga pelaku WK di Jalan Rajawali 13 Lr 3, Kecamatan Mariso, Makassar.
"Terduga pelaku mengakui dan membenarkan telah melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara menarik korban pada saat melaksanakan ibadah, kemudian memukul korban bagian bahu sebanyak satu kali," tuturnya.
Tak hanya memukul korban, WK juga melakukan pengancaman dengan menggunakan pisau. Devi mengungkapkan pisau yang dipakai pelaku WK, berasal dari pelaku MZ.
"Tiga pelaku mengakui memukul dan menganiaya korban. Barang bukti yang diamankan sebilah pisau dapur," sebutnya.
Sebelumnya, sebuah video dari rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang pemuda sedang salat Subuh di Masjid Smansa 81 Rusunawa Rajawali Makassar dipukul dan diancam senjata tajam jenis badik, Selasa (19/3). Kepolisian Resor Kota Besar Makassar pun mengejar pelaku pemukulan dan pengancaman.
Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah pemuda menarik dan memukul salah satu jemaah sedang melaksanakan salat Subuh di Masjid Smansa 81. Tidak hanya sampai sampai di situ, pelaku juga mengeluarkan dan mengancam korban dengan senjata tajam jenis badik.
Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan sudah mendatangi Masjid Smansa 81 Rusunawa Rajawali Makassar usai aksi pemukulan dan pengancaman terhadap jemaah salat Subuh yang viral di medsos.
"Kami dapat informasi itu dan langsung melaksanakan salat Asar berjemaah di Masjid Smansa tempat kejadian tersebut," ujarnya kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (19/3).
Mantan Kapolresta Palembang ini mengaku mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) selain untuk penyelidikan, juga untuk mengimbau kepada warga untuk tidak terprovokasi pasca kejadian tersebut. Ia mengaku tak ingin kejadian tersebut terulang.
"Kemudian juga jangan sampai terulang lagi dan juga juga memberikan pembinaan dan perhatian terhadap anak-anak supaya tentunya jangan sampai terjadi kejadian itu lagi. Itu kan masjid adalah tempat yang suci apalagi sekarang bulan Ramadan," kata Ngajib.
"Apalagi sampai membawa senjata tajam kemudian melakukan penganiayaan di dalam masjid itu sangat-sangat tidak benar," imbuhnya.
Terkait kejadian tersebut, Ngajib mengaku korban hingga saat ini belum melapor. Apalagi, setelah dilakukan penyelidikan, korban ternyata bukan warga sekitar masjid.
"Untuk kejadian itu sampai sekarang kita belum ada laporan. Jadi korban pun, setelah kami datang ke sana ternyata bukan orang di situ dan sampai sekarang kita belum tahu siapa (identitas) korbannya," kata dia.
Meski demikian, Ngajib mengaku sudah mengantongi identitas pelaku pemukulan dan pengancaman tersebut. Ia menyebut masih mencari pelaku.
"Untuk pelakunya sendiri kami sudah mendapat identifikasinya, nama, tempatnya. Saat ini sudah dalam pengejaran," ungkapnya.
Ngajib menambahkan belum mengetangui motif pelaku memukul dan mengancam korban dengan senjata tajam.