Ini pembelaan lengkap Abraham Samad soal kriminalisasi & foto syur
Serangan terhadap Ketua KPK terus berdatangan. Bagaimana Samad membela diri?
Serangan terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad terus berdatangan. Yang paling baru bahkan beredar foto syur dengan wajah Abraham Samad bersama seorang wanita di atas ranjang.
Dalam foto itu pria mirip Samad bersama dengan seorang wanita bernama Feriyani Liem. Seorang sosialita dari Makassar. Sebelumnya ada editan foto mirip dirinya bersama putri Indonesia. Foto yang tersebar pekan lalu itu cukup bikin geger.
PDI Perjuangan juga terus memuntahkan amunisi mereka untuk menyerang Samad. Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membeberkan pertemuan Samad dengan para petinggi PDIP guna penjaringan calon wakil presiden. Samad digambarkan selalu mengenakan masker dan topi saat bertemu politikus.
Hal ini diperkuat oleh politikus PDIP lainnya yang membeberkan pertemuan Samad dengan anak jenderal berinisial RNH.
Awalnya Samad merasa tak perlu menanggapi semua serangan tersebut. Namun lama-lama dia meradang juga. Samad khusus menggelar jumpa pers soal aneka serangan yang didapatnya akhir-akhir ini.
Ini pembelaan lengkap Ketua KPK soal aneka tudingan yang menyerang dirinya:
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Mengapa kolaborasi KPK dan Polri dalam pemberantasan korupsi dianggap penting? Ini kerja sama dengan timing yang pas sekali, di mana KPK-Polri menunjukkan komitmen bersama mereka dalam agenda pemberantasan korupsi. Walaupun selama ini KPK dan Polri sudah bekerja sama cukup baik, tapi dengan ini, seharusnya pemberantasan korupsi bisa lebih garang dan terkoordinasi dengan lebih baik lagi,” ujar Sahroni dalam keterangan, Selasa (5/12).
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
Samad mengaku tak doyan main cewek
Abraham Samad menyangkal soal skandal foto mesra dengan seorang perempuan bernama Feriyani di atas ranjang yang ramai diberitakan hari ini. Dia tegas mengatakan bukan seorang lelaki yang doyan melakukan hal-hal seperti itu.
Sambil menunjukkan bukti penyelidikan digital di KPK, Samad menyatakan foto-foto itu adalah rekayasa. Dia menyatakan sama sekali tidak mengenal perempuan itu.
"Saya adalah laki-laki yang dibesarkan oleh keluarga yang menjunjung tinggi nilai moral dalam pergaulan dan keluarga," kata Samad dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Senin (2/1).
Menurut Samad, cara-cara ini adalah bukti upaya kriminalisasi terhadap pimpinan KPK. Dia menyatakan sampai saat ini belum terpikir apakah akan mengambil langkah hukum.
Sering foto sampai lupa
Samad menyatakan tuduhan melalui foto bersama antara dia dengan seorang anak jenderal TNI berinisial RNH yang dianggap sebagai bentuk mencari dukungan politik tidak benar.
Samad mengatakan, selama dia menjadi Ketua KPK memang sudah sering orang meminta foto bersama di manapun. Baik pramugari dan pilot saat di dalam pesawat ataupun kesempatan lainnya.
"Banyak sekali foto-foto saya yang mungkin saya sudah lupa, bertebaran di mana-mana. Jadi wajar saja kalau saya berfoto bisa berduaan dan lain sebagainya," kata Samad dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Senin (2/1).
Samad menyatakan, selama bertugas sebagai Ketua KPK memang sering bertemu dengan politikus dan elite partai politik dalam kegiatan resmi maupun tidak. Dia bahkan mengakui namanya memang sempat masuk dalam bursa calon wakil presiden 2014.
"Namun sama sekali tidak ada inisiatif dari saya mencalonkan diri. Saya sama sekali tidak pernah menjanjikan atau membantu penanganan salah satu kasus yang sedang ditangani KPK," ujar Samad.
Merasa dikriminalisasi seperti Antasari
Abraham Samad, mengaku pasrah atas segala upaya kriminalisasi terhadap dia maupun rekan sejawatnya, yakni Adnan Pandu Praja, Bambang Widjojanto, dan Zulkarnain. Dia bahkan merasa nasibnya kini sudah seperti pendahulunya, Antasari Azhar.
Samad juga membantah ada transaksi janji dengan Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Menurut Hasto, Samad akan meringankan perkara mantan Bendahara Umum PDIP, Izedrik Emir Moeis, bila dia dipasangkan dengan Presiden Joko Widodo.
"Saya katakan itu semua rekayasa, dan kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Bukan kali ini KPK mengalami kriminalisasi seperti ini. Seperti juga Pak Antasari dan lainnya," kata Samad dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Senin (2/1).
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar divonis 18 tahun penjara dan terbukti bersalah membunuh mantan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, usai bermain golf di padang golf Modern Land, Tangerang, pada 15 Maret 2009.
Antasari disebut meminta bantuan Sigid Haryo Wibisono dan mantan Kapolres Jakarta Selatan, Wiliardi Wizard, supaya menghabisi nyawa Nasrudin melalui orang lain. Sebabnya adalah, Nasrudin mengancam akan mengumbar foto mesra Antasari dengan seorang pemandu golf, Rani Juliani. Antasari kini menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang, Banten.
Siap diperiksa Komite Etik
Samad menyatakan dia berani diperiksa oleh Komite Etik buat kedua kalinya. Dia bahkan sudah memerintahkan bagian pengawasan internal memeriksanya supaya permasalahan dia dan pimpinan lainnya selesai.
"Saya dan pimpinan lain telah mempersilakan bagian pengawasan internal KPK untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan. Jadi saya mempersilakan ada unit pengawasan internal kita untuk melakukan penelitian-penelitian lebih jauh terhadap seluruh pimpinan KPK," ujar Samad.
Samad mengatakan, upaya kriminalisasi seluruh pimpinan KPK sangat terkait erat dengan kasus melilit Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan. Menurut dia, keterkaitan itu sulit dibantah.
"Sulit dibantah bahwa itu erat hubungannya dengan penetapan BG sebagai tersangka. Ini ada tujuan-tujuan. Laporan-laporan pidana yang ditujukan kepada seluruh pimpinan KPK ini adalah tujuan-tujuan untuk mengkriminalisasi, dan sulit dibantah tidak ada hubungannya dengan penetapan BG sebagai tersangka," sambung Samad.