Ini pengakuan eks anggota aliran AKI soal ajaran sesat
Tidak ada larangan untuk menjalankan salat atau puasa. Kalimat syahadat pun tetap sama dan tidak diselewengkan.
Setelah ramai diberitakan soal aliran Amanat Keagungan Ilahi (AKI), seorang anggota bernama Dedi akhirnya muncul dan angkat bicara. Pria yang sehari-hari berbisnis jual beli kendaraan ini mengaku bahwa dirinya sudah keluar sebagai anggota AKI dan kembali ke ajaran akidah Islam. Sebagai bukti, Dedy membuat surat pernyataan yang disaksikan oleh Camat Sukmajaya Dadang Wihana, Kapolsek Sukmajaya, AKP Supriyadi dan para tokoh agama serta ulama setempat.
Dedy menegaskan bahwa aliran AKI tidak menyimpang. Tidak ada larangan untuk menjalankan salat atau puasa. Kalimat syahadat pun tetap sama dan tidak diselewengkan.
"Saya pun juga bukan guru tapi hanya anggota saja dan nggak aktif juga," kata Dedy, di Kantor Kelurahan Tirtajaya, Rabu (18/5).
Dia mengaku pertama kali mengenal AKI dari seorang guru bernama H Nasir yang tinggal di Sawangan. Dedy mendapatkan bacaan untuk diamalkan.
"Dia yang ngajarin saya, di sana saya menemukan ketenangan," ungkapnya.
Dirinya juga membantah mempunyai hubungan dengan Epi, warga kelurahan Jatimulya, Sukmajaya. Epi adalah istri dari Rohim yang pertama kali melaporkan adanya kejanggalan ajaran yang dilakukan Dedy kepada Ketua RT 2 RW 3, Jatimulya, Dayat.
"Saya kenal Epi itu karena Epi curhat ke saya, dia konsultasi jika dia punya masalah dalam rumah tangganya dengan Rohim. Saya selalu menyarankan Epi agar kembali ke suaminya," ceritanya.
Dia juga membantah melakukan ritual-ritual tertutup dengan Epi atau anggota lain. Dirinya menambahkan selain konseling, Epi juga diajarkan untuk berdzikir.
"Intinya bikin hati tenang, nggak ada ritual lain atau saya ritual dengan wanita-wanita muda di dalam kamar," tambahnya.
Sementara itu, Epi mengatakan, masalah antara dirinya dengan suaminya Rohim adalah cemburu dengan Dedy.
"Sebelum saya kenal dengan Pak Dedy, saya memang sudah punya masalah dengan suami. Saya nggak tahu deh kalau nggak ketemu Pak Dedy, bisa jadi wanita jalanan kayaknya karena saya stres banget," tuturnya.
Epi sering curhat dengan Dedy baik masalah rumah tangga dan pekerjaan. Karena sudah merasa dekat, Epi menganggap Dedy sebagai anggota keluarga.
"Dia itu saudara saya, keluarga bahkan juga pacar saya. Dia sms saya bilang 'Cinta lagi ngapain?' Itu hal biasa bagi saya. Mungkin suami saya cemburu karena melihat SMS saya," kata Epi.
Epi membantah telah melakukan hubungan intim dengan Dedy untuk memenuhi ritual ajaran tersebut. "Saya nggak tidur dengan pak Dedy. Saya itu suka konsultasi dengan dia, setelah cerita perasaan saya tenang. Setelah saya ikut ajaran ini saya merasa damai, emosi terjaga. Kalau penampilan saya yang seksi dan merokok ya memang saya seksi kalau di rumah. Kemudian tentang penerangan minim di rumah saya itu hak saya. Pak Dedy juga nggak pernah ngaku sebagai Tuhan," jelasnya.
Kapolsek Sukmajaya, AKP Supriyadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemantauan sejak adanya kabar aliran ini. Setelah dilakukan penyelidikan, aliran itu tidak ada di wilayah Sukmajaya.
"Aliran AKI sudah tidak ada di Sukmajaya," katanya.
Baca juga:
Aliran sesat Amanah Keagungan Ilahi bikin resah warga Depok
FPI minta Pemkot Depok turun tangan urus aliran sesat AKI
Epi berubah setelah ikut aliran yang meresahkan warga Depok
Beredar aliran sesat Amanah Keagungan Ilahi di Depok
Dituding menyudutkan Densus dan pemerintah, ustaz di Bekasi diusir
Diduga aliran Hindu sesat, Desa Pakrama Bali revisi UU adat
-
Di mana letak Desa Adat Sijunjung? Perkampungan ini terletak di Jorong Padang Ranah dan Tanah Bato, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat.
-
Apa yang ditemukan di desa Abad Pertengahan tersebut? Tim juga menemukan benteng bukit kecil berbentuk oval yang dianggap sebagai kastil kaum bangsawan setempat. Dalam penggalian selama dua pekan tahun ini, kastil beserta parit dan tembok benteng di depannya diperiksa dengan cermat. Tim penggalian berhasil mendokumentasikan lebih dari 2.000 temuan, termasuk tapal kuda, paku besi, genteng, dan sejumlah pecahan tembikar.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan angin kencang menerjang Desa Watuagung, Kabupaten Semarang? Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh.
-
Kenapa Masjid Ats Tsauroh disebut Masjid Agung Serang? Penyematan nama Masjid Agung Serang sendiri karena pertimbangan posisi yang berada di tengah pusat kota, dengan kapasitas jemaah yang besar.
-
Kapan Alun-alun Pataraksa diresmikan? Pemerintah Kabupaten Cirebon meresmikan Alun-alun Pataraksa pada 10 November 2023.