Ini Penjelasan Lembaga Survei Soal Data Quick Count Terbalik di Indosiar
Peneliti LSI Ade Mulyana menjelaskan tak ada kesalahan dari sampling LSI atau pun kesengajaan dari pihak Indosiar. Hal ini terjadi murni karena human error dan dengan cepat diperbaiki.
Potongan video yang menunjukkan quick count di Indosiar sempat viral. Dalam video yang beredar, ada perubahan angka di layar saat stasiun TV menampilkan hasil quick count.
Dalam quick count SMRC semula angka untuk 01 tertulis 44,64 persen dan 02 tertulis 55,34 persen. Kemudian berubah 01 55,34 persen dan suara 02 menjadi 44,64 persen saat suara masuk baru sekitar 39 persen. Hal yang sama terjadi dengan quick count LSI.
-
Apa itu quick count? Quick count adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara yang sudah masuk.
-
Siapa yang melakukan Quick Count? Quick count dilakukan oleh lembaga survei, lembaga pemantau pemilu, atau kelompok masyarakat sipil yang independen dan tidak terafiliasi dengan calon atau partai politik.
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
-
Apa sebenarnya Quick Count itu? Quick count atau hitung cepat adalah proses perhitungan suara secara cepat dan sementara yang dilakukan oleh lembaga survei atau kelompok masyarakat untuk memperkirakan hasil suara dalam suatu pemilihan umum.
-
Di mana data Quick Count diambil? Pada awalnya, para lembaga survei melakukan pemilihan TPS secara acak yang akan menjadi sampel untuk dihitung.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
Peneliti LSI Denny JA Ade Mulyana menjelaskan tak ada kesalahan dari sampling LSI atau pun kesengajaan dari pihak Indosiar. Hal ini terjadi murni karena human error dan dengan cepat diperbaiki.
Saat itu sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (17/4) tertulis data LSI untuk pasangan 01 44,61 persen dan pasangan 02 55,39 persen. Angka ini terbalik, seharusnya memang pasangan 01 yang mendapat 55,39 persen.
"Kemarin itu full karena kesalahan teknis. Mungkin saat itu hectic karena data baru masuk. Kita kirim berupa coding, mungkin tertukar karena human error. Hanya tertukar begitu saja," kata Ade.
Menurut LSI Denny JA, quick count dilakukan dengan metode yang bisa dipertanggungjawabkan. Untuk quick count LSI, margin of errornya hanya satu persen. Akurasi dan ketepatan sangat dijaga.
"Tidak boleh margin of errornya lebih dari 1 persen. Kita nggak boleh main-main dengan quick count tegasnya.
Tadi pagi, quick count LSI sudah di atas 90 persen. Persentase perolehan suara kedua calon tidak jauh berbeda. Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat 55,77 persen, sementara Prabowo-Sandi mendapat 44,23 persen.
"Jadi tidak jauh berbeda dengan kemarin," tutup Ade.
Baca juga:
Moeldoko Sebut Kekalahan Jokowi di Jabar dan Aceh Karena Serangan Isu Agama
Alasan Jokowi Pilih Kumpul di Restoran Plataran Menteng Usai Unggul Quick Count
Ini Penjelasan Lembaga Survei Soal Data Quick Count Terbalik di Indosiar
Rupiah Terus Perkasa Respons Hasil Hitung Cepat Pilpres 2019
Menang di Quick Count 12 Lembaga, Jokowi Sebut Hasilnya Akurat 99 Persen
Yakin Dengan Hasil Quick Count, LSI Denny JA Tak Ambil Pusing Dilaporkan Kubu 02