Ini penjelasan PT KAI soal blokir rel di Tambun
Kepala Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Muhammad Maulana membantah membatasi kuota tiket KA.
Kepala Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Muhammad Maulana mengatakan pihaknya tak membatasi kuota tiket di stasiunnya. Tapi, jumlah tiket menyesuaikan dengan kapasitas yang ditetapkan PT KAI sebanyak 150 persen.
"Satu kereta tiketnya mencapai 1.272 atau 150 persen dari kapasitasnya," kata Maulana di Stasiun Tambun, Rabu (7/1).
Ia mengatakan, penjualannya melalui online setiap stasiun dari Cikampek hingga ke Jakarta. Dengan begitu, tak ada kuota khusus di Stasiun Tambun maupun stasiun lainnya.
Karena itu, pembelinya pun berebut antara stasiun satu dengan lainnya. Karena itu, pihak Stasiun Tambun meminta calon penumpang membelinya tiga jam sebelum jadwal pemberangkatan di Stasiun Tambun.
"Supaya dapat tiket, karena cepet-cepetan dengan stasiun sebelum Tambun," ujarnya.
Jika dari Cikampek keberangkatan pukul 04.30 WIB, di sana juga pukul 03.00 WIB, tiket sudah dijual. Jika di sana penumpang cukup banyak, maka penumpang di stasiun selanjutnya tak akan kebagian. "Makanya kita buka bersamaan dengan yang Cikampek," kata dia.
Sayangnya, upaya itu ditolak oleh penumpang di Tambun. Alasannya, pembukaan pukul 03.00 WIB atau tiga jam sebelum pemberangkatan dianggap terlalu pagi. Calon penumpang rata-rata masih dalam kondisi tidur.
"Pulang kerja malam, bangun lagi jam 2 ke stasiun beli tiket doang, enggak mau lah. Kapan istirahatnya kalau begitu," ujar Sri (44) calon penumpang yang bekerja di Jakarta ini.