Ini Penyebab AKP Novandi dan Fatimah Tak Dapat Keluar Setelah Camry Tabrak Separator
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, korban tidak dapat keluar dari mobil karena dalam keadaan pingsan. Keduanya kemudian ikut terbakar di dalam mobil itu.
Polisi telah melakukan gelar perkara kecelakaan mobil sedan Toyota Camry yang mengakibatkan AKP Novandi Arta Kharisma dan Fatimah/Sis Zahra meninggal dunia. Mobil itu menabrak beton pemisah (separator) jalur TransJakarta di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin (7/2).
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, korban tidak dapat keluar dari mobil karena dalam keadaan pingsan. Keduanya kemudian ikut terbakar di dalam mobil itu.
-
Bagaimana mobil tersebut terbakar? Dikutip dari unggahan Instagram resmi @humasjakfire, kejadian itu terjadi pada Sabtu, 6 April 2024 malam. Disebutkan, bahwa petasan yang dinyalakan remaja konvoi mengenai mobil. Akibatnya, api menyala di bagian kap mobil.
-
Apa yang terjadi dengan mobil yang sedang melintas di Kembangan? Sebelum sebelumnya, konvoi remaja yang mengendarai sepeda motor sambil menyalakan petasan di Kembangan, Jakarta Barat atau dikenal dengan pintu keluar tol Kembangan menyebabkan satu mobil terbakar.
-
Mengapa mobil tersebut terbakar? Dikutip dari unggahan Instagram resmi @humasjakfire, kejadian itu terjadi pada Sabtu, 6 April 2024 malam. Disebutkan, bahwa petasan yang dinyalakan remaja konvoi mengenai mobil. Akibatnya, api menyala di bagian kap mobil.
-
Apa makna dari kata "mobil" ? Kata "mobil" memiliki dua arti, yakni kendaraan dan kemampuan untuk bergerak dengan mudah.
-
Mobil apa yang bikin galau? Mobil apa yang bikin galau? Jawab: Mobilang sayang, tapi takut ditolak.
-
Kapan kejadian mobil terbakar di Kembangan terjadi? Peristiwa itu terjadi Sabtu (6/4).
"Karena posisi kakinya patah dan dalam keadaan pingsan, baik pengemudi maupun si korban, maka keduanya ini tak bisa keluar dari mobil," jelas Sambodo kepada wartawan, Rabu (9/2).
Menurutnya, saat itu masyarakat mencoba untuk memberikan pertolongan. Ada yang berupaya memecahkan kaca mobil.
"Namun karena sudah timbul percikan api dan kemudian api itu cepat membesar, akhirnya masyarakat yang tadinya mau menolong, kemudian mundur, takut terjadi ledakan di mobil tersebut," jelasnya.
Diduga Kecepatan Tinggi
Terkait kecepatan mobil saat itu, Sambodo mengatakan, pihaknya masih menggali hal itu bersama tim Traffic Accident Analysis (TAA).
"Untuk kecepatan tentu kita akan memanggil ahli dengan TAA, untuk melihat kerusakan pada kendaraan. Namun, memang diduga dengan kecepatan tinggi saat menabrak itu saja ya cukup," tutupnya.
Sebelumnya, mobil sedan Toyota Camry terbakar setelah menabrak beton pemisah (separator) jalur TransJakarta di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin (7/2). Dua orang, yakni pria dan wanita yang merupakan pengemudi dan penumpang mobil tersebut, meninggal dunia di lokasi kejadian.
(mdk/yan)