Ini Penyebab Ambulans Antre Masuk ke Wisma Atlet
Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad), Brigjen Muhammad Saleh Mustafa menjelaskan, video tersebut adalah antrean daftar registrasi pasien Covid-19 dan orang tanpa gejala yang terjadi pada Senin (14/9).
Sebuah video viral memperlihatkan sejumlah mobil ambulans berjejer cukup panjang di depan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Terlihat ambulans mengantre untuk masuk ke dalam Wisma Atlet.
Terkait hal tersebut, Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad), Brigjen Muhammad Saleh Mustafa menjelaskan, video tersebut adalah antrean daftar registrasi pasien Covid-19 dan orang tanpa gejala yang terjadi pada Senin (14/9).
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
"Kemarin malam itu, antrean daftar registrasi aja. Karena memang banyak dari Puskesmas ke Wisma Atlet," katanya kepada wartawan, Selasa (15/9).
Dia menjelaskan, pasien yang datang dari seluruh puskesmas ke Wisma Atlet mencapai 100 orang. Hal tersebut menyebabkan mobil ambulans mengantre.
"Iya, karena memang banyak. Dari Puskesmas, ke wisma itu sampe 100 an orang," ungkap Saleh.
Walaupun registrasi tidak lama, namun antrean terjadi juga lantaran terbatasnya fasilitas di instalasi gawat darurat (IGD).
"Enggak lama, tetapi kalau orang yang OTG fasilitas terbatas orang. Karena IGD juga sempit. Sebab fasilitas untuk OTG dan ada gejala berbeda," tutupnya.
(mdk/fik)