Tragis Ambulans Terjebak Lumpur saat Bawa Jenazah, Bupati Ngawi Ony Langsung Beton Jalan Bringin-Boan
Dulu ada warga yang meninggal dunia di rumah sakit. Ambulans yang membawa jenazah tak bisa masuk sampai rumah duka, mogok terjebak lumpur
Selama puluhan tahun, Jalan Bringin-Boan yang menghubungkan warga dari tiga desa: Bringin, Kenongorejo, dan Sumberbening di Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, belum pernah mendapatkan perbaikan.
Kondisi jalan yang buruk bahkan membuat ambulans untuk jenazah mogok dan tidak dapat melanjutkan perjalanan. Akibatnya, warga mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari karena akses jalan yang melintasi hutan tersebut.
Terutama pada musim hujan, jalan tersebut berubah menjadi seperti jalur off road yang penuh lumpur dan sulit dilalui kendaraan. Meskipun demikian, Jalan Bringin-Boan merupakan satu-satunya jalur utama bagi penduduk setempat untuk menuju kota kecamatan dan kabupaten.
Ratusan kepala keluarga dan ribuan jiwa di daerah itu sangat bergantung pada akses jalan ini. Kepala Desa Sumberbening, Hanif Hernawan, menyatakan, jalan tersebut sudah lama tidak mengalami pembangunan. Ia menjelaskan bahwa saat hujan, jalan yang terbuat dari tanah liat menjadi sangat berlumpur.
"Warga pasti kesulitan untuk melintas. Banyak kendaraan yang terjebak ketika mencoba melewati," ujarnya pada Senin (30/9).
Hanif juga menambahkan bahwa saat musim hujan, pakaian anak-anak sekolah sering kali menjadi kotor ketika mereka tiba di sekolah, akibat cipratan lumpur saat melewati jalan yang becek.
Sentuhan Bupati Ony
Ia menceritakan tentang tantangan lain yang dihadapi oleh masyarakat. Hanif mengingat sebuah kejadian ketika ada seorang warga yang meninggal di rumah sakit.
Ambulans yang mengangkut jenazah tidak dapat mencapai rumah duka karena terjebak dalam lumpur di Jalan Bringin-Boan.
"Kami sudah mencoba mendorong ambulans tersebut, tetapi gagal. Akhirnya, jenazah diangkat oleh warga secara manual dan harus berjalan cukup jauh," ujarnya.
Ia juga mengingat saat seorang ibu hamil terpaksa melahirkan di jalan karena akses menuju Puskesmas terhambat.
"Itu adalah cerita dari masa lalu. Sekarang kami bersyukur karena kondisi jalan telah membaik," tambahnya.
Di masa depan, tidak akan ada lagi kisah ambulans yang terhalang atau ibu melahirkan di tengah jalan. Hal ini berkat perbaikan akses Jalan Bringin-Boan sepanjang 5,5 kilometer oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi di bawah kepemimpinan Bupati Ony Anwar Hasrono.
"Alhamdulillah, kami sangat senang dengan perbaikan jalan ini di era pemerintahan Pak Ony. Jalan yang dulunya berlumpur sekarang sudah dibeton," tuturnya.
Berapa Besar Dananya?
Pembangunan jalan Bringin-Boan yang menggunakan rigid beton memiliki panjang 5,5 Km dan lebar 4 meter, dan dibiayai dari Dana Alokasi Umum (DAU) dengan total anggaran sebesar Rp14,7 miliar. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024.
Rachmat Fitrianto, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Ngawi, menyatakan bahwa pembangunan jalan tersebut diharapkan selesai dalam waktu delapan bulan, antara Mei hingga akhir Desember 2024.
Namun, ia meyakini bahwa penyelesaian proyek ini akan lebih cepat dari jadwal yang ditentukan.
"Saat ini, progres pembangunan telah mencapai sekitar 80 persen. Kami memperkirakan semuanya akan selesai sebelum akhir Desember, lebih cepat dari target yang ditetapkan," ujarnya.
Diharapkan, pembangunan Jalan Bringin-Boan di bawah kepemimpinan Bupati Ony Anwar Harsono ini dapat mempermudah akses dan mobilitas masyarakat, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian penduduk setempat.
"Ini akan memudahkan warga dalam mengangkut hasil pertanian dan lainnya, yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di masa depan," tambahnya.
Penulis: Nugroho Purbo