Ini Reaksi Istana Soal OPM Ancam Tembak Warga Non-Papua
Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan pemerintah terus mengikuti perkembangan konflik yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Termasuk memonitoring adanya ancaman Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap warga sipil non-Papua.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan pemerintah terus mengikuti perkembangan konflik yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Termasuk memonitoring adanya ancaman Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap warga sipil non-Papua.
"Kami ikuti perkembangan di Papua Barat dan Papua. Bahwa ancaman kelompok bersenjata (Papua) bukan kali ini saja," kata Pramono di kantornya, Senin (25/2).
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Siapa yang mengemukakan perlunya masukan dari masyarakat dan ahli untuk menyelesaikan konflik Papua? “Kami sangat ingin mendengar masukan saran dan pandangan dalam mencari akar rumput permasalahan di tanah Papua serta memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi,” kata Yayan dikutip dari Liputan6.com.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Bantuan apa yang disalurkan Kementan untuk masyarakat Papua? Kementan merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia. "Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).
Pramono menegaskan Polri dan TNI akan menyikapi ancaman OPM. Polri dan TNI tidak akan membiarkan warga sipil non-Papua yang sedang berada di Papua dan Papua Barat jadi korban penyerangan OPM.
"Siapa pun yang berikan ancaman, TNI dan Polri akan berikan langkah tegas. Apalagi Papua dan Papua Barat jadi prioritas pembangunan oleh Presiden Jokowi," ujarnya.
Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan TNI dan Polri sudah berkoordinasi untuk menangani ancaman OPM terhadap warga sipil non-Papua. Dalam waktu dekat, TNI dan Polri bertindak tegas.
"Ancaman tersebut menjadi warning, dan Kapolri, Panglima TNI secara seksama memantau. Saya sudah dengar di internal TNI, Polri sudah ada koordinasi," kata Pramono.
Sebelumnya, OPM melalui pentolan TPNPB-OPM, Egianus Kogeya menyampaikan ultimatum kepada pemerintah. Salah satu poin dari ultimatum yaitu akan menembak warga sipil non-Papua yang tidak mau meninggalkan Kabupaten Nduga.
Ultimatum tersebut disampaikan melalui media sosial Facebook TPNPB pada Sabtu (23/2). Berikut ultimatum untuk pemerintah yang dikeluarkan TPNPB-OPM:
1. Perang kami TPNPB kodap III Ndugama tuntut Kemerdekaan Bangsa Papua Barat untuk Penentuan Nasip sendiri.
2. Perang kami tidak akan pernah berhenti sampai pengakuan kemerdekaan Papua.
3. Kami minta kepada pemerintah Indonesia tuntutan pengakuan kemerdekaan Papua hanya dengan kontak senjata.
4. Kami TPNPB/OPM tidak minta pembangunan dan bama seluruh masyarakat 32 Distrik Kab Nduga minta Merdeka.
5. Seluruh Tanah Ndugama dari ujung sampai ujung manusia Rambut Lurus Warna kulit putih adalah musuh utama TPNPB Kodap III Ndugama karena banyak anggota TNI/POLRI, pria, wanita yang selama ini menyamar ibu guru, suster, dan tukang bangunan bahkan sopir taksi kami akan tembak.
6. Kami harap Pos TNI yang bertugas di Distrik Mbua segera hentikan operasi di perkampungan masyarakat.
7. Sampai dengan pernyataan ini kami keluarkan semua warga sipil non Papua kosongkan daerah Kabupaten Nduga. Kalau sampai masih ada kami akan tembak.