Ini sejarah tentang Lanud Iskandar Pangkalanbun
Pahlawan Iskandar adalah seorang putera daerah Kotawaringin.
Saat puing AirAsia QZ8501 ditemukan di Selat Karimata, perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, pada 30 Desember 2014, fokus pencarian yang sebelumnya ada di Belitung Timur berpindah.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo kemudian memutuskan Landasan Udara Iskandar menjadi titik evakuasi terdekat setelah jasad penumpang dan puing ditemukan.
Sejak hari itu pula, suasana Lanud Iskandar berubah 180 derajat. Landasan milik TNI AU itu selalu ramai orang, tak hanya tim SAR dan media, terlihat pula warga sekitar yang bolak balik datang.
Namun, tahukah anda sejarah kecil tentang Lanud Iskandar?
Dilansir dari website lanudiskandar.blogspot.com menuturkan bahwa Lanud Iskandar bukanlah sebuah Lanud Induk yang memiliki skuadron-skuadron udara yang dilengkapi Alutsista canggih, besar dan modern dengan jumlah personel memadai, namun Lanud Iskandar adalah sebuah pangkalan type "D" yang merupakan bagian integral dari Pangkalan TNI AU.
Sehingga Lanud Iskandar dalam melaksanakan pembinaan dan pengoperasian di bawah perintah Koopsau II yang berkedudukan di propinsi Kalimantan Tengah tepatnya di Pangkalanbun Kabupaten Kotawaringin Barat.
Nama Iskandar memang tidak sebesar nama-nama seperti Iswahjudi, Halim Perdanakusuma, Agustinus Adisutjipto, Abdulrachman Saleh yang telah diabadikan sebagai nama Pangkalan TNI AU (Lanud) di Pulau Jawa. Akan tetapi kalau dilihat dari sejarah perjuangan yang telah diberikan kepada rakyat Indonesia, maka sosok Iskandar merupakan putera daerah yang lahir pada tanggal 11 Juli 1928 di Jemras, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur, tentunya tidak kalah besarnya, dengan pengabdian para pejuang lainnya sesuai dengan kemampuan pada saat itu. Sehingga perjuangannya memiliki arti tersendiri bagi masyarakat di daerah Kalimantan Tengah dan sekitarnya.
Tidak sedikit juga dijumpai ada beberapa pejabat ataupun anggota TNI AU yang masih sering keliru dalam menyebutkan atau mengirim surat-surat keperluan administrasi ke Lanud Iskandar dengan alamat Lanud Iskandar Muda atau Lanud Iskandarsyah di Palangka Raya.
Pangkalan TNI AU Iskandar merupakan upaya TNI AU untuk mengenang para pahlawan yang telah berbakti kepada bangsa dan Negara, TNI AU khususnya. Pahlawan Iskandar adalah seorang putera daerah Kotawaringin, termasuk tiga belas (13) anggota tim Pasukan Para Komando yang untuk mengenang jasa kepahlawanannya, selanjutnya namanya diabadikan pada Pangkalan TNI AU sebagai hari lahirnya Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Korpaskhasau).
Untuk mengenang sejarah Operasi Linud AURI pertama oleh Pasukan Payung Pertamanya itu, maka pada tanggal 9 April 1978 telah diresmikan oleh Pangkodau III Marsma TNI Sutiharsono.
Baca juga:
Jonan jatuhkan sanksi ke 11 pejabat penerbangan
Helikopter serbaguna pembawa jenazah AirAsia QZ8501
Basarnas duga black box AirAsia terendam lumpur di dasar laut
Keluarga korban AirAsia: Kita sudah lelah dan pasrah menunggu
JK bela Jonan: Pesawat kalau mogok enggak bisa didorong
Dari Kapolri sampai Fahri Hamzah kritik langkah Jonan
Usai insiden AirAsia, warga Pangkalanbun ogah makan ikan laut
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.