Ini senapan buatan Pindad yang kini diburu negara-negara asing
Beberapa negara bahkan ingin membeli lisensi pembuatannya.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) sukses mempertahankan gelar juara umum di ajang lomba menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) yang digelar di Puckapunyal Millitary Range, Victoria, Australia. Yang lebih membanggakan, TNI hanya menggunakan senapan buatan dalam negeri, yakni Senapan Serbu (SS)-2v4.
Tak lama usai menjuarai lomba menembak tingkat internasional itu, senapan yang buatan PT Pindad langsung diminati banyak negara. Pembelian bukan hanya senapan saja, tapi lisensinya juga. Sejauh ini, yang sudah mengonfirmasi yaitu Laos.
"Sudah beberapa yang mengatakan berminat, bahkan sudah ada yang lisensi senjata," kata Silmy di Ruang Serba Guna Mabes AD, Jalan Veteran nomor 5 Jakarta Pusat, Rabu (25/5).
Bahkan, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Mulyono mengungkap keunggulan kontingen menembak TNI AD yang menyabet gelar juara tingkat internasional. Di samping proses rekrutmen, senjata buatan anak bangsa menjadi salah satu faktor utamanya.
"Pelatihan untuk AASAM ini kita tunjuk Pangkostrad. Jadi saya berterimakasih, telah melakukan seleksi dengan baik sehingga kita mendapatkan penembak yang bagus. Kedua, terkait senjata. Kita boleh berbangga, senjata yang kita pakai dua tahun ini adalah senjata bikinan dalam negeri artinya kita tidak kalah dengan negera-negara lain," ungkap Mulyono di Ruang Serba Guna Mabes AD, Jalan Veteran nomor 5 Jakarta Pusat, Rabu (25/5).
Seperti apa senapan SS2v4 yang dipakai TNI AD di ajang tersebut?
SS2 merupakan senapan serbu versi terbaru yang dibuat PT Pindad. Senapan ini diluncurkan sejak 2006 untuk menggantikan SS1.
Pembuatan senapan ini tak lepas dari permintaan TNI untuk menciptakan senapan serbu yang lebih akurat dan lebih ringan. Seperti halnya SS1, senapan ini bekerja dengan sistem kerja gas, dengan tembakan yang dipilih serta pengumpanan magasen.
Berbeda dengan SS1, SS2 memiliki beberapa keunggulan, yakni hentakan yang kecil saat penembakan berkat adanya karet buffer di bagian belakang. Penutup bentuk bulat dengan bentuk gigi untuk penguncian dalam penyambung laras. Ekoran maupun rumah mekanik terbuat dari alumunium panduan. Keduanya disambung dengan dua buah pena yang dapat dibuka untuk pembongkaran dan pemeliharaan.
Laras SS2 memiliki enam alur dengan putaran 178 mm, dilengkapi dengan peredam sinar yang akan mengurangi pancaran api dan mengurangi hentakan ke belakang. Pembidikan melalui lubang pada pisir yang dapat diatur elevasi maupun azimutnya untuk meningkatkan ketelitian. Mode tembakan adalah tembakan tunggal, otomatis penuh seta posisi terkunci (safe). Seperti halnya SS1, SS2 dibuat dalam empat varian yaitu varian (SS2-V2), ( SS2 V4), dan (SS2-V5).
Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm sesuai standar NATO. SS2 memiliki berat kosong 3,2 kg. Sejak dibuat, SS2 sudah memiliki beberapa versi, yakni standard rifle SS2-V1, carbine SS2-V2 dan para-sniper SS2-V4) sekarang ini juga tersedia dalam subcompact versi SS2-V5, yang dikenalkan pada 2008.
Kecepatan menembaknya antara 675-725 rpm dengan jarak efektif mencapai 500 meter. SS2v4 menggunakan iron sigths untuk membidik musuh, tapi juga bisa menggunakan optical sights karena sudah dilengkapi picatinny rail. Optical sight fitur standar untuk varian ini.
Senapan varian ini banyak digunakan oleh pasukan elite TNI, salah satunya Kostrad. Sedangkan Kopassus memilih menggunakan SS2-V5C dengan laras yang lebih pendek.
Baca juga:
Senjata bikinan Pindad jadi buruan usai TNI juara umum di AASAM
Ini cerita peserta kontingen menembak selama mengikuti event AASAM
Senjata buatan lokal, rahasia kemenangan TNI di kejuaraan menembak
Bangga, Kasad hadiahi juara menembak AASAM rumah & uang Rp 500 juta
Fakta-fakta lengkap TNI pertahankan gelar lomba tembak AASAM 2016
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.