Ini Strategi Pemprov Jabar Tangani Wabah Difteri di Garut
Diketahui, di Kabupaten Garut virus Difteri menyebabkan delapan orang meninggal dunia. Bahkan Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status KLB hingga Oktober 2023.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat merespons adanya kasus difteri di Kabupaten Garut dengan melakukan imunisasi hingga pelacakan kontak erat. Meski demikian, mereka belum menetapkan wabah ini dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
Diketahui, di Kabupaten Garut virus Difteri menyebabkan delapan orang meninggal dunia. Bahkan Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status KLB hingga Oktober 2023.
-
Siapa yang bisa terkena penyakit difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Apa yang dimaksud dengan difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Apa yang dimaksud dengan imunodefisiensi? Imunodefisiensi adalah kondisi di mana sistem imun seseorang melemah atau tidak dapat berfungsi dengan baik dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. Kondisi ini bisa ditandai dengan beberapa gejala, seperti kesulitan memproduksi antibodi atau sel darah putih (limfosit) yang tidak berfungsi secara normal.
-
Bagaimana cara untuk mencegah imunodefisiensi sekunder? Risiko terjadinya gangguan sekunder terkadang dapat diturunkan melalui pilihan gaya hidup. Misalnya, Anda dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2 dengan mengonsumsi makanan bergizi dan melakukan aktivitas fisik yang cukup. Tidur sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat. Menurut CDC, kurang tidur dalam waktu lama tidak hanya menyebabkan berbagai kondisi kronis, tetapi juga melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
-
Bagaimana antigen memengaruhi risiko penyakit? Menurut beberapa penelitian, setiap golongan darah memiliki risiko yang berbeda untuk mengalami penyakit tertentu. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya interaksi antara antigen pada sel darah merah dengan sistem kekebalan tubuh. Antigen adalah substansi yang menentukan golongan darah seseorang, yaitu A, B, AB, atau O.
-
Di mana bakteri penyebab Difteri dapat hidup? Bakteri difteri bisa hidup di dalam tubuh manusia tanpa menimbulkan gejala, tetapi bisa menular ke orang lain yang rentan.
Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jabar Rochady menyatakan pihaknya merespons dengan Outbreak Response Immunization (ORI). Semenetara ini, hal itu digelar di lokasi yang sudah terdapat kasus positif, yakni Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut.
Sasarannya, lebih dari 11.000 dari golongan usia 0 hingga 11 bulan, bayi di bawah dua tahun, anak usia sekolah kelas 1, kelas 2, dan kelas 5.
"Jadi baru kita lakukan di Kabupaten Garut, khususnya di Kecamatan Pangatikan yang sudah positif, sementara enam daerah lainnya masih dilakukan pemeriksaan sampling di laboratorium," kata Rochady.
"Namun kita kemarin menghadapi kendala cuaca hujan besar, jadi di kecamatan itu baru 800 sasaran yang diimunisasi. Maka dalam seminggu ini kita akan kejar ORI di Kecamatan Pangatikan" ia melanjutkan.
Upaya imunisasi tersebut menurut Rochady, selain untuk meningkatkan kekebalan tubuh, juga pada kasus tertentu untuk mengisolasi penyebaran penyakit agar tidak meluas ke tempat lain.
"Selain itu penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan karena cara penyebaran difteri ini mirip dengan COVID-19 melalui droplet, pemakaian alat makan dan alat-alat lain secara bersamaan," terangnya.
“Jabar tidak menetapkan kasus difteri sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). KLB baru dinyatakan di Kabupatem Garut saja,” kata dia lagi.
Ketua Tim Surveilans Dinkes Jabar Dewi Ambarwati mengatakan, sebagian warga sekitar tidak menyadari penyakit difteri sehingga lalai dalam penanganan pertama. Gejala-gejala umumnya adalah demam dan sakit menelan. Kemudian dilihat di pangkal tenggorokannya ada selaput putih.
“Nah itu harus segera ditangani karena kalau terlambat, racun dari difteri itu bisa sampai ke jantung, dan itulah yang menyebabkan kematian," paparnya.
Untuk enam daerah lain yang terdapat suspek difteri, Dewi menjelaskan, Dinkes Jabar juga melakukan penanganan dengan memberikan Anti Difteri Serum (ADS), pelacakan kontak erat, dan pengambilan sampel dari suspek.
Enam daerah itu adalah Cianjur, Tasikmalaya, Indramayu, Karawang, Bandung Barat, Kota Bogor, dan Sukabumi. Pihaknya tinggal menunggu hasil laboratoriumnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani menjelaskan sempat mendapatkan laporan dua kasus difteri klinis di Kota Bandung. Namun, hasilnya negatif. Artinya belum ditemukan kasus tersebut di Kota Bandung.
Ia memaparkan, difteri bisa dicegah dengan imunisasi DPT (difteri, pertusis, dan tetanus) pada saat anak usia di bawah satu tahun dan akan diulangi lagi saat usia sekolah. Untuk anak berusia di bawah satu tahun, imunisasi DPT-nya bisa sampai tiga kali, yakni pada saat anak berusia dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan. Imunisasi DPT akan diulang lagi di umur 18 bulan, artinya anak sudah memperoleh empat dosis.
"Waktu pandemi memang cakupannya sudah bagus di atas 90 persen. Kemarin pas kita pandemi semua layanan kesehatan dibatasi. Posyandu juga tidak dibuka waktu itu. Sehingga cakupan vaksinasi DPT kita turun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ungkapnya.
Baca juga:
Dinkes Kota Bandung Minta Warga Waspada Difteri Usai Mewabah di Garut, Kenali Cirinya
10 Warga Positif Difteri, Dinkes Garut Mulai Gelar Vaksinasi
Korban Meninggal Akibat Wabah Difteri di Garut Bertambah
Garut KLB Difteri, Pemkot Tasikmalaya Waspada
KLB Difteri di Garut, Pemkab Wacanakan Imunisasi Massal