Ini tanggapan Polri soal kasus penembakan Serda YH
Sersan Dua Yoyok Hadi (YH) menembak mati Marsim Sarman, tukang ojek di Cibinong, Jawa Barat.
Sersan Dua Yoyok Hadi (YH) menembak mati Marsim Sarman, tukang ojek di Cibinong, Jawa Barat. Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Agus Riyanto mengatakan hal juga dapat terjadi pada anggota Polri. Karena itu, mekanisme peminjaman senjata api harus diatur dengan baik.
"Kondisi psikologis itu bisa dialami semua orang, siapapun itu termasuk anggota polisi. Oleh sebab itu mekanisme pinjam dan pakai senjata itu harus diatur, tidak sera merta semua anggota dapat senjata api. Harus lewat tahapan tes, berupa tes psikologi, sehat jasmani dan rohani," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/11).
Agus menjelaskan bagi personel kepolisian agar bisa memegang senjata harus mendapat persetujuan dari atasannya. Setelah itu ada surat rekomendasi untuk ikut tahapan tes.
"Anggota mengajukan permohonan kepemilikan senjata api kepada pimpinannya. Kalau sudah memenuhi syarat baru boleh, tapi tidak semua dikasih, karena senjata api terbatas jumlahnya, dan juga dilihat kepentingannya untuk apa," paparnya.
Lebih jauh jenderal bintang satu ini mengungkapkan senjata api boleh dibawa pada saat operasi dan jika memang situasi dalam keadaan bahaya. Namun tidak boleh disalahgunakan karena sudah ada prosedur yang mengikat.
"Bawa senjata di luar dinas kerja harus dilihat dulu apa memang perlu dibawa jika situasi sedang dalam bahaya (konflik) untuk menjaga diri, karena senjata itu fungsi operasional, yang bawa senjata harus punya tanggung jawab. Bagaimana cara menyimpannya, pengamanannya, pemakaiannya dan itu sudah ada aturannya sendiri," pungkasnya.
Baca juga:
Kasus penembakan Serda YH, TNI pertimbangkan tarik senjata personel
Janji manis Panglima TNI usai anak buahnya tembak mati pemotor
TNI janji selesaikan kasus penembakan Serda YH
DPR usulkan Serda YH disidang di pengadilan umum
MPR kecam senjata api dibeli dari uang rakyat buat bunuh rakyat
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Dimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).