Ini video usai polisi menembaki sekeluarga dalam Honda City
Polisi menembaki mobil Honda City warna hitam nomor polisi BG 1488 ON karena kabur saat razia. Ternyata mobil diisi satu keluarga. Mereka bukanlah kawanan penjahat.
Polisi menembaki mobil Honda City warna hitam nomor polisi BG 1488 ON karena kabur saat razia. Ternyata mobil diisi satu keluarga. Mereka bukanlah kawanan penjahat.
Sang pengemudi Diki (30) dikabarkan menghindari razia polisi karena tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan belum membayar pajak kendaraan bermotor yang menunggak.
Dalam video yang diperoleh merdeka.com, Rabu (19/4), terlihat polisi bersenjata api mengevakuasi korban dari dalam mobil. Masyarakat sudah berkumpul di sekitar lokasi.
Di bagian belakang mobil terlihat lobang akibat ditembus timah panas. Di sisi kanan kacang bagian belakang hancur. Akibat kejadian ini Surini (54) tewas di tempat dengan tiga luka tembakan di dada.
Sementara empat korban lain kritis, masing-masing anak Surini, Dewi (35) tertembak di bahu, Indra (33) tertembak di leher, Novianti (30), bocah Genta (2) terkena tembakan di kepala, dan Diki (30) yang merupakan sopir mobil sekaligus anak angkat korban Surini terluka di perut akibat peluru polisi.
Satu korban, Novianti (30) mengatakan, terdengar suara tembakan dari jarak jauh saat aksi kejar-kejaran. Tembakan itu menyebabkan dia dan lima keluarganya terluka. Bahkan, dia menyaksikan ibu kandungnya, Surini (54) tewas.
Berikut videonya:
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Apa yang membuat polisi curiga dengan tali yang dipakai mengikat satu keluarga? "DNA yang ada di tali ya, yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara). Satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban. Itu yang kami lakukan pemeriksa intinya itu," ucapnya, Senin (18/3).
-
Apa yang dilakukan polisi kepada pemuda itu? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
-
Bagaimana polisi menangani dua pria yang bertengkar di acara hajatan tersebut? Demi mengembalikan kesadaran para pelaku, polisi pun melakukan tindakan. Keduanya diguyur air kolam yang berlokasi di kantor setempat.
-
Apa yang dilakukan oleh pengendara mobil merah di Tol Indraprabu? Pengendara mobil merah nekat melaju lawan arah di jalur tol.
Baca juga:
Kronologi mobil diberondong tembakan polisi 10 kali di Lubuklinggau
Polisi tembaki mobil yang hindari razia, seorang ibu tewas
Mabes Polri dalami aksi koboi polisi di Lubuk Linggau
Sopir Honda City hindari razia karena STNK mati dan tak punya SIM
Wakapolri instruksikan investigasi penembakan mobil di Lubuklinggau