Inilah Daftar Kerusakan Akibat Kerusuhan Papua
Akibat peristiwa itu, aktivitas warga menjadi lumpuh.
Papua kembali mencekam. Sejumlah massa melakukan demonstrasi di Kota Jayapura, Papua, pada Kamis (29/8) lalu. Demo itu menuntut aksi rasisme yang terjadi beberapa waktu lalu.
Sama seperti sebelumnya, demo kali ini juga berlangsung anarkis. Sehingga TNI dan Polri menembakkan gas air mata untuk menghalau aksi tersebut. Akibat peristiwa itu, aktivitas warga menjadi lumpuh. Berikut dampak dan aksi anarkis demo di Papua:
-
Bagaimana cara KPU Papua dan Papua Pegunungan sampai ke Jakarta? Pesawat tersebut dipiloti Capt.Marsya da Fo.Guruh
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Bagaimana warga Papua menjalankan tradisi bakar batu? Semua orang bekerja sama untuk menyiapkan bahan-bahan, menyalakan api, mengatur batu-batu, membungkus makanan, hingga menyantap hasil masakan bersama-sama. Masakan dibagi secara merata agar semua orang bisa menikmatinya dengan suka cita.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Kenapa papeda dihargai tinggi oleh masyarakat Papua? Karena sagu dan papeda dianggap sebagai makanan yang istimewa, masyarakat Papua saat itu menganggapnya sebagai penemuan yang spesial.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
Kantor MRP Dibakar
Demo yang terjadi pada Kamis (29/8) berlangsung anarkis. Pendemo sampai membakar kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) yang berlokasi di Kotaraja, Papua. Saat peristiwa terjadi seluruh anggota MRP sedang berada di luar Papua melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah.
"Memang benar kantor MRP dibakar, Kamis (29/8) sekitar pukul 14.00 WIT oleh para pendemo," kata Anggota MRP, Ustaz Tony Wanggai.
Lapas Bobol, Polsek dan Pertokoan Dibakar
Aksi anarkis lain dilakukan para pendemo dengan membobol dan merusak Lapas Abepura. Tak hanya itu, mereka juga membakar dan merusak Polsek Jayapura Selatan dan pertokoan PTC.
Kemudian kendaraan dinas milik TNI dan Polri turut menjadi sasaran massa. Tak cukup sampai di situ, massa melakukan pembakaran Samwil di pinggir Jalan Hamadi dan merusak mobil-mobil di sepanjang jalan yang dilewati.
Kantor Media Biro Papua Dirusak
Situasi keamanan di Papua masih belum kondusif. Kali ini giliran kantor media setempat dirusak massa. Kantor berita yang dirusak adalah Perum LKBN Antara Biro Papua dan iNews Papua.
Ketua Indonesian Journalist Network atau Jaringan Jurnalis Indonesia Provinsi Papua Roberth Vanwi, di Kota Jayapura, mengatakan tidak seharusnya massa pendemo merusak kantor media massa yang selama ini membantu pemberitaan tentang Papua.
"Yah, kami sangat sesalkan dan mengecam aksi tidak terpuji itu, saya kira ini oknum pendemo yah," katanya, Jumat (30/8) seperti diberitakan Antara.
Warga Mengungsi
Akibat demo yang terjadi di Kota Jayapura, warga mengungsi di sejumlah pangkalan militer Kota Jayapura. Namun pada Jumat (30/8) pagi mereka mulai kembali ke rumah masing-masing.
Dampak lain dari demo itu yakni sejumlah toko tutup. Hal ini dilakukan untuk menghindari aksi anarkis susulan. Meski begitu, aparat Polri dan TNI siaga di setiap titik.
"Pagi ini toko-toko pada tutup," kata Sekretaris DPRD Jayapura, Amos kepada merdeka.com, Jumat (30/8).
Sekolah Diliburkan Sepekan
Situasi Kota Jayapura belum kondusif. Akibatnya seluruh sekolah di kota tersebut diliburkan selama sepekan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura Fachrudin Passolo mengatakan, keputusan meliburkan kegiatan sekolah selama sepekan mulai hari ini mencakup Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, hingga Sekolah Menengah Atas.
"Keputusan libur ini juga dilihat karena situasi terkini di Kota Jayapura, apalagi orang tua khawatir. Jika sudah nyaman pasti akan diimbau lagi untuk bersekolah," kata Fachrudin, Jumat (30/8) pagi.
(mdk/has)