Inilah fasilitas istimewa bagi keluarga penumpang AirAsia QZ8501
Selama berlangsungnya proses evakuasi, keluarga mendapat fasilitas khusus. Apa saja itu?
Badan SAR Nasional (Basarnas) memberikan fasilitas khusus bagi keluarga penumpang pesawat AirAsia penerbangan QZ8501. Apalagi, kedatangan mereka semata-mata untuk mengetahui nasib saudaranya yang menjadi bagian dari pesawat nahas tersebut.
Melihat kondisi tersebut, Basarnas, sesuai arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla, memberikan fasilitas khusus bagi keluarga korban, yang dapat memberikan privatisasi dari awak jurnalis yang juga mengikuti perkembangan pencarian hingga evakuasi yang kini sedang berlangsung.
Saat proses pencarian lalu, Basarnas menyediakan fasilitas ruangan khusus bagi keluarga, mereka ditempatkan di ruang tunggu Terminal 2 Bandara Internasional Juanda. Ruangan ini dilengkap tiga layar televisi LCD yang menayangkan tiga saluran televisi.
Namun, setelah operasi diganti dari pencarian menjadi evakuasi, lokasi posko pun dipindah ke RS Bhayangkara Polda Jatim. Di tempat ini, keluarga penumpang AirAsia diberikan sebuah ruang khusus di Gedung Mahameru, fasilitas yang disediakan pun tidak jauh berbeda, hanya saya, privasi lebih terjaga dari bidikan kamera televisi dan foto.
Ruangan ini benar-benar tertutup rapat, kaca-kaca jendela maupun pintu ditutup rapat dengan menggunakan korden. Alhasil, hiruk pikuk di dalam ruangan tak bisa terlihat dari luar. Mereka pun aman dari sorotan kamera televisi.
Pemilihan ruangan ini tak lepas dari luasnya yang lebih luas, sehingga mampu memuat lebih banyak orang dibandingkan tempat sebelumnya. Mereka pun diberikan fasilitas menginap di dua hotel bintang tiga yang berada di tengah kota, yakni Hotel Ibis dan Hotel Halogen.
Sementara, di depan Gedung Mahameru terpasang dua tenda besar yang terpasang di sisi kiri dan kanan gedung. Tenda sisi kiri diperuntukkan bagi wartawan, sedang sisi kanan menjadi lokasi beristirahat bagi para relawan. Sedangkan RS Bhayangkara berada tidak jauh dari lokasi tersebut.
Ruang identifikasi dan otopsi berada di bagian belakang rumah sakit. Akses masuk mobil ambulans pengangkut jenazah melalui lorong kanan rumah sakit, langsung menuju ruang identifikasi. Lorong ini disterilkan dari warga sipil.
Soal informasi dan data korban yang terindentifikasi, pihak keluarga mendapat prioritas utama dibandingkan dengan awak media. Jika salah satu jasad berhasil diketahui identitasnya, tim forensik bersama DVI Polda Jatim dan kepala rumah sakit langsung mendatangi keluarga dan menemuinya secara tertutup.
Setelah bermediasi dengan keluarga, mereka langsung mendatangi tenda wartawan sekaligus menggelar jumpa pers di lokasi tersebut.
Baca juga:
Ini ciri 2 jenazah korban AirAsia yang baru dievakuasi
Pesan Sumamik Saerah ke keluarga sebelum naik AirAsia yang jatuh
Bangkai AirAsia diduga tak jauh dari lokasi temuan jasad korban
Tim SAR kembali evakuasi 2 jenazah dan puing AirAsia
Aksi Tim DVI, ujung tombak identifikasi korban AirAsia
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.