Inilah Penyebab Helikopter TNI AD Hilang di Papua Belum Ditemukan
Helikopter TNI AD hilang sejak 19 hari lalu. Apa saja penyebabnya
Sudah dua pekan helikopter milik TNI AD hilang di wilayah Papua. Helikopter MI 17 ini hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura pada 28 Juni 2019.
Pesawat tersebut membawa 12 orang, terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
-
Siapa yang menjadi pilot pesawat dan helikopter tempur TNI AD? Bagi Cahyo, Joy adalah copilot terbaik dalam rumah tangga mereka. Cahyo sendiri adalah seorang pilot pesawat dan helikopter tempur TNI AD.
-
Kapan penyerahan pesawat C-130J-30 Super Hercules ke TNI AU? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. Momen Menarik Kasad Hormat ke Prabowo
-
Kapan Jokowi mengingatkan TNI-Polri untuk mewaspadai drone perang? Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin pembukaan Rapat Pimpinan TNI-Polri 2024 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
Namun hingga saat ini helikopter tersebut belum ditemukan. Berikut beberapa fakta terkait hilangnya helikopter MI 17 milik TNI AD:
Terkendala Cuaca
Pencarian helikopter MI 17 masih terus dilakukan. Namun pencarian yang dilakukan pada Kamis (4/7) terkendala cuaca berkabut tebal dan pencarian dihentikan.
Wakil Kepala Penerangan (Waka Pendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan, proses pencarian hari ini dimulai sejak pukul pukul 09.15 WIT.
Tim SAR udara, take off dengan menggunakan helikopter Bell 412 TNI AD, dengan nomor seri HA 5185. Tim SAR udara melakukan penerbangan pencarian dari Bandara Oksibil selanjutnya ke arah Distrik Okbape, dan melakukan pemantauan di dua danau yang berada di puncak gunung.
"Penerbangan kemudian dilanjutkan pada radius 23 NM arah barat laut Oksibil dengan ketinggian 12.000 feet," katanya.
Lalu, sekitar pukul 10.05 WIT, tim kembali mendarat dikarenakan cuaca berkabut tebal mendadak dengan cepat menutupi daerah lembah dan lereng pegunungan Oksibil.
Diduga Hilang Karena Cuaca Ekstrem
Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 milik Penerbad TNI AD hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura.
"Pesawat tersebut sebelumnya melaksanakan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang Papua," terang Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi.
Kepastian helikopter hilang kontak berdasarkan informasi dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani Jayapura, Jumat pukul 14.00 WIT.
Helikopter awalnya bertolak dari distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang dalam rangka refuel. Pada pukul 11.44 WIT, Helly MI-17 take off dari bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan estimasi waktu seharusnya helikopter tiba pukul 13.11 WIT. Namun sampai dengan saat ini, belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan helikopter tersebut.
"Dilaporkan bahwa pada saat landing dari Bandara Oksibil kondisi cuaca baik dengan jarak pandang 6-7 km. Namun dari pantauan BMKG, di beberapa tempat route antara Oksibil dan Sentani berpotensi adanya cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu dapat berubah secara cepat," kata Aidi.
Sedang Melakukan Misi Pendorongan Logistik
Helikopter MI-17 hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura. Pesawat tersebut membawa 12 orang, terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
"Pesawat tersebut sebelumnya melaksanakan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang Papua," terang Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi.
Situasi Alam Papua yang Sulit Ditebak
Helikopter MI 17 yang hilang sejak dua pekan lebih belum juga ditemukan. Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, menegaskan pencarian helikopter MI 17 nomor seri HA-5138 tetap dilakukan hingga ditemukan.
Yosua menjelaskan, Papua mempunyai cuaca yang terbilang sangat ekstrem dengan hutan di pedalaman yang sangat lebat dan kontur pegunungan yang menjulang dan curam.
"Dari 2004 hingga kini, kalau tidak salah ada delapan pesawat termasuk heli yang jatuh di pedalaman Papua, yang beberapa di antaranya hingga kini tidak ditemukan," katanya.
Dia mencontohkan, pilot Policarpus pernah jatuh bersama pesawatnya di daerah Pegunungan Bintang dan itu pun memerlukan waktu untuk mencarinya.
"Kalau tidak salah itu 32 hari baru Policarpus keluar atau ditemukan di hutan. Tapi, soal Heli MI 17, kami tetap semangat untuk mencari hingga ditemukan," katanya.
(mdk/has)