Inovasi "Teropong Jiwa" Banyuwangi Raih Top 25 Kovablik Provinsi Jatim 2019
"Terima kasih kepada Pemprov Jatim yang telah mengapresiasi kinerja Banyuwangi lewat penghargaan ini. Ini akan menjadi pelecut semangat kami untuk terus berinovasi menciptakan pelayanan publik terbaik,” kata Anas.
Program “Terapi Okupasi dan Pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa/ (Teropong Jiwa)” Pemkab Banyuwangi menyabet penghargaan Top 25 kategori kesehatan di ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) se-Jawa Timur Tahun 2019.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Selasa (3/12/2019), dalam acara penyerahan Penghargaan Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik se-Jawa Timur dan Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur di Surabaya.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
"Terima kasih kepada Pemprov Jatim yang telah mengapresiasi kinerja Banyuwangi lewat penghargaan ini. Ini akan menjadi pelecut semangat kami untuk terus berinovasi menciptakan pelayanan publik terbaik,” kata Anas.
Dijelaskan Anas, Teropong Jiwa adalah program pemberian terapi kerja bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Pasien ODGJ yang sudah stabil setelah menjalani serangkaian pengobatan, akan dilatih berbagai ketrampilan kerajianan tangan sebulan sekali.
“Terapi kerja ini bertujuan agar pasien ODGJ tidak mengalami kekambuhan. Mereka bisa lebih fokus dan tidak mudah emosional,” terang Anas.
Ditambahkan Plt Kepala Puskesmas Gitik Rogojampi, drg. Ai Nurul Hidayah program ini digagas dan dilaksanakan di Kantor Puskesmas Gitik, Rogojampi, sejak 2017 lalu. Saat ini, ada 27 ODGJ yang dilatih di tempat ini. Mereka diajari membuat aneka kerajinan tangan, seperti miniatur kapal layar, lampu, gantungan kunci, tas belanja, dan aneka anyaman.
“Alhamdulillah, hasilnya memuaskan. Pasien ODGJ yang diterapi di sini menunjukkan progress yang menggembirakan. Rata-rata, emosi mereka semakin stabil dan kooperatif. Bahkan, dulu ada istri yang minta cerai karena suaminya ODGJ, sekarang rukun kembali,” jelas Nurul.
Selain dilatih, lanjut Nurul, pemkab juga membuat program keluarga asuh buat mereka. Yakni mencari keluarga yang mau menerima ODGJ yang sudah pulih untuk bisa menjadi bagian dari keluarga tersebut. Program ini khusus bagi ODGJ yang tidak mempunyai keluarga.
“Kami juga ada program Usaha Asuh, dimana pengusaha di sekitar wilayah puskesmas diajak bekerjasama untuk menampung ODGJ yang sudah pulih untuk bisa bekerja di tempak mereka. Misalnya saja di tempat usaha penggilingan beras dan yang lainnya,” pungkasnya.
(mdk/paw)