Ipda Perida tidak gentar meski Sonya mengaku anak jenderal
Menurutnya, kejadian tersebut sering dialaminya.
Ipda Perida Panjaitan, Polwan yang dibentak siswi SMA mengaku tidak takut meskipun sang pelajar mengaku putri seorang jenderal. Menutur dia, kejadian itu sudah biasa dialaminya.
"Enggak (takut), sudah biasa ya. Dalam melaksanakan tugas banyaklah yang seperti itu. Banyaklah yang seperti ini, seperti itu," ucap Perida, di Medan Kamis (7/4).
Begitu mendengar nama Arman Depari, Perida mengakui bayangannya langsung kepada Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari.
"Siapa lagi (kalau bukan Irjen Arman Depari). Tapi kembali, saya hanya melaksanakan tugas saja, kita kan harus cari bukti dulu, nggak ada hubungan ke sana sih. Tetap nggak takut, biasa saja," kata Perida.
Panit Patwal Satlantas Polresta Medan itu, bahkan mempersilakan siswi tersebut mencatat nama dan pangkatnya yang tertera jelas di seragam. Dia tidak menanggapi ancaman akan diturunkan jabatan.
"Ya namanya anak SMA, masih labil, makanya kita tanggapi dengan 'iya iya saja'," ujarnya.
Ketika ditanya, jika tidak takut kenapa siswi tersebut dilepas, Perida mengatakan patroli yang mereka lakukan sifatnya persuasif, bukan penindakan tilang. Petugas hanya diperintahkan untuk mengimbau, membubarkan, dan memberi nasihat para siswa.
"Kalau sudah melanggar banget, seperti membawa tongkat, ya kita bawa ke kantor,"
jelasnya.
Sementara surat kendaraan dan izin pengemudi juga lengkap. Mereka dihentikan karena konvoi dan membuka pintu bagasi belakang. Selain itu, kebetulan mobil Honda Brio yang ditumpangi Sonya dan kawan-kawan berada di barisan paling belakang, sehingga dapat dihentikan.
Seperti diberitakan, seorang siswi yang belakangan diketahui bernama Sonya bertindak arogan setelah mobil Honda Brio yang mereka tumpangi dihentikan ketika konvoi di Jalan Sudirman, Medan, Rabu (6/4) sore. Siswi yang baru melakukan aksi corat-coret setelah UN itu disetop karena membuka pintu bagasi belakang.
Selain protes, siswi itu mengancam perwira Polantas dan menyatakan dirinya anak dari Arman Depari. "Oke Bu ya, aku nggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya kepada Perida.
Peristiwa ini pun menjadi pemberitaan dan ramai dibicarakan di media sosial. Apalagi, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari membantah siswi itu anaknya.
Baca juga:
Sosok Ipda Perida, Polwan yang dibentak siswi ngaku anak jenderal
Pejabat BNN minta polisi tindak siswi di Medan pencatut namanya
Konvoi usai UN, sekolah di Temanggung denda siswa Rp 200.000
Sonya Depari harusnya malu lihat anak jenderal jujur ini
Siswi ngaku anak jenderal bentak Polwan segera dipanggil polisi
Fakta-fakta siswi ancam Polwan & ngaku anak Jenderal
Di instagram, Siswi Medan bentak Polwan panggil Arman Depari 'Paman'
-
Dimana pemuda itu bertemu polisi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @bgd.info memperlihatkan seorang Polisi sedang menolong pemuda yang berjalan kaki di jalan tol Cipularang KM 127.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada pemuda itu? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
-
Bagaimana cara anggota polisi berambut gimbal mendekati anak-anak? Kepada para bocil, polisi ini kerap memberikan camilan dan permen. Tak cuma itu, dia juga kerap mengajak anak-anak jalan-jalan dengan sepeda motor trail miliknya.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Siapa yang ditugaskan untuk memantau anak yang bermasalah di sekolah? “Orang tua harus terlibat aktif mendidik putra-putrinya. Di sekolah kita menekankan kepada guru BP untuk melakukan pemantauan terhadap anak-anak yang memiliki perilaku khusus, misalnya yang mengarah pada perilaku bullying dan tawuran,” kata Halim dikutip dari ANTARA.