IPI soal kabar gaji pilot Lion Air Rp 3,7 juta: Semoga itu tidak benar
Ketua Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Rama Noya berharap gaji Rp 3,7 juta buat pilot Lion Air itu tidaklah benar. Dia pun berharap jika seandainya benar hal itu bisa segera diperbaiki.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Agus Susanto membeberkan jumlah gaji pilot Lion Air JT 610 yang ikut menjadi korban sebesar Rp 3,7 juta. Hal ini janggal sebab gaji co-pilot justru lebih besar yakni Rp 20 juta.
Ketua Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Rama Noya berharap gaji Rp 3,7 juta buat pilot Lion Air itu tidaklah benar. Dia pun berharap jika seandainya benar hal itu bisa segera diperbaiki.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa saja jenis kursi terbaik di pesawat Lion Air? Menurut testimoni sebagian besar penumpang, kursi terbaik untuk armada 737 milik Lion Air adalah nomor 17 dan 20. Kursi terbaik untuk armada Airbus 330 adalah yang terdekat dengan pintu keluar.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
"Saya tidak bisa menjawab, semoga itu tidak benar, kalau itu terjadi semoga bisa diperbaiki," kata Rama di Jalan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (2/11).
Menurutnya, seorang pilot maupun co pilot memiliki peran yang penting dalam keselamatan para penumpang.
"Jika memang itu terjadi, pengawasan terhadap tenaga kerja harus lebih baik, ikatan pilot Indonesia sudah menyampaikan beberapa hal terkait tenaga kerja, kontak kerja pilot ke Komisi 9, kita menunggu follow up ini. Semoga dengan diperbaiki sistem, pengkajian, sistem kontrak kerja, karena menurut aturan, pilot sebagai cor business, tidak bisa dijadikan pegawai kontrak, karena bersangkutan dengan safety. Tentunya mengakibatkan nilai safety sendiri, semoga ke depan ini bisa diperbaiki," bebernya.
Dia mengaku sudah menyampaikan hal itu ke DPR pada Maret lalu. Namun, hingga kini belum juga ada hasil.
"Saya ke DPR bulan Maret, sampai saat ini belum (ada hasilnya)," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Agus Susanto membeberkan jumlah dana yang didapat pegawai Lion Air, korban jatuhnya pesawat berseri JT 610 di Perairan Karawang. Nyatanya, ada dugaan tidak keseluruhannya mendapatkan asuransi yang sesuai.
Hal itu diketahui saat membandingkan besaran gaji antara pilot dan co-pilot. "Sebesar Rp 3,7 juta, pilot. Co-pilotnya Rp 20 juta," tutur Agus di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/10).
Menurut Agus, BPJS Ketenagakerjaan menerima nominal tersebut dari pihak Lion Air langsung. Termasuk catatan gaji pramugari sebesar Rp 3,6 juta sampai dengan Rp 3,9 juta. "Tentunya kita bertanya, kenapa sih masa gaji nya segitu. Demikian dasar untuk memberikan manfaat (dana) itu berdasarkan upah yang dilaporkan itu," jelas dia.
BPJS Ketenagakerjaan sendiri memberikan dana kepada pegawai yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air sebesar gaji yang dilaporkan dikalikan 48. Dengan kalkulasi itu, si pilot hanya mendapatkan sekitar Rp 177 juta.
"Jadi kalau gajinya Rp 30 juta hanya dilaporkan Rp 3 juta, artinya si karyawan ini dirugikan. Seharusnya menerima 48 dikali Rp 30 juta. Ternyata hanya menerima 48 dikali Rp 3 juta," lanjut Agus.
Ada sejumlah perusahaan yang disinyalir melakukan praktik serupa. Alasannya diduga karena perusahaan menganggap pembayaran premi sebagai beban keuangan. Setiap besaran gaji karyawan, perusahaan harus mengeluarkan sebesar 5,7 persen dari upah tersebut per bulan ke BPJS Ketenagakerjaan.
"Yang membayar premi perusahaan. Jadi kan perusahaan bayar preminya tiap bulan. Kalau laporannya gede, kan yang dibayarkan ke BPJS juga besar. Tapi sebenarnya itu hak karyawan. Misalnya gajinya Rp 100 juta, terus yang dilaporkan hanya Rp 3 juta. Tapi kehilangan 5,7 persen dikali Rp 97 juta setiap bulan itu hilang," tandasnya.
Baca juga:
Lion Air mulai cairkan uang tunggu Rp 5 juta bagi keluarga korban JT 610
Tim SAR deteksi potongan besar Lion Air di Tanjung Karawang
Basarnas serahkan puing pesawat Lion Air PK-LQP ke KNKT, investigasi dimulai
RS Polri sudah terima 65 kantong jenazah korban Lion Air
Banyak warga lihat pencarian Lion Air, Pantai Pakisjaya dipenuhi sampah