IPW: Kalau dikasih rapor kinerja Jenderal Sutarman merah
"Dalam sejarah tidak ada bentrokan dua kali dalam tiga bulan seperti di Batam," kata Neta S Pane.
Kompolnas hari ini mengevaluasi kinerja Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Sutarman selama setahun menjabat. Mereka juga mengundang Indonesia Police Watch (IPW) untuk mendengarkan pandangannya atas kinerja Korps Bhayangkara ini.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menilai kebijakan yang diterbitkan Kapolri Jenderal Sutarman selama ini buruk. Hal itu terbukti dengan banyaknya konflik antara anggota Polri dengan anggota TNI di sejumlah daerah.
"Jadi kalau dikasih rapor, rapornya merah karena arogansi jajaran di bawah mengental. Ini misalnya ditandai bentrokan antara TNI dan Polri di Batam kemarin," kata Neta S Pane di kantor Kompolnas Jakarta, Selasa (9/12).
Menurutnya dalam kepemimpinan kapolri sebelum Sutarman tak ada bentrokan yang terjadi dalam jeda waktu yang singkat. Selain itu, penanganan atas massa demonstrasi kenaikan BBM pun terkesan represif.
"Dalam sejarah tidak ada bentrokan dua kali dalam tiga bulan seperti di Batam. Seperti di Makasar ada masyarakat yang tidak ikut demo hanya menonton, dia bukan mahasiswa tewas dan itu sekarang belum ketahuan tetapi isunya dilindas water cannon," terang dia.