Irfan yang lawan begal Bekasi: Kalau saya tak melawan, saya yang mati
Irfan yang lawan begal Bekasi: Kalau saya tak melawan, saya yang mati! Tak ingin mati konyol, Irfan lalu melawan. Duel pun terjadi, sampai akhirnya celurit berpindah tangan. Karena terus duel, pelaku perampokan akhirnya terkena sabetan celurit.
Muhamad Irfan Bahri, pemuda berusia 19 tahun ini berurusan dengan polisi setelah membunuh begal yang coba merampas telepon genggamnya. Dia melawan hingga si perampok kalah duel.
Justru si perampok Aric Saifuloh (17) meregang nyawa, dan satu pelaku lagi IY, kritis setelah kalah duel dengan pemuda asal Madura, Jawa Timur tersebut.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Di mana showroom "Kerajaan Mobil" berada? Di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Madiun, terdapat sebuah showroom jual beli mobil yang cukup besar.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Kenapa motor injeksi sering kehabisan bensin berdampak buruk? Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pengendara motor injeksi adalah kehabisan bensin. Meskipun mungkin terdengar seperti hal yang sederhana, kehabisan bensin pada motor injeksi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada komponen-komponen penting seperti pompa bahan bakar (fuel pump) dan injektor.
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Apa yang dijual di Showroom Kerajaan Mobil Prabu Motor Ponorogo? Showroom jual beli mobil itu diyakini merupakan yang terbesar se-Pulau Jawa. Tak heran pengunjung showroom datang dari berbagai kota di Pulau Jawa, bahkan ada juga yang datang jauh-jauh dari luar pulau.
Awalnya polisi menyebut Irfan menjadi tersangka, namun belakangan Kapolres Bekasi Kombes Indarto mengklarifikasi ucapan anak buahnya dan menyatakan Irfan masih menjadi saksi.
Dalam peristiwa itu, Irfan juga mengalami luka bacokan. Di antaranya di lengan, pipi, punggung, serta paha. Begitu pula dengan kerabatnya, Ahmad Rofii, juga mengalami luka di pundaknya karena disabet celurit oleh pelaku.
"Kalau saya tidak melawan, saya yang mati," kata Irfan kepada pers di rumah pamannya, RT 4 RW 7 Nomor 25, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Selasa (29/5).
Irfan menjelaskan dini hari itu, Ia bersama dengan kerabatnya baru saja pulang dari Alun-Alun Kota Bekasi di Jalan Pramuka, Bekasi Selatan. Karena baru sepekan di Kota Patriot ini, Irfan mengajak kerabatnya untuk mampir ke kawasan Summarecon Bekasi, karena belum pernah ke lokasi tersebut.
"Saya duduk-duduk dulu di bawah lihat pemandangan, kemudian naik ke atas jembatan (fly over Summarecon)," kata Irfan.
Sampai di atas, sepeda motor diparkir di bahu jalan, Irfan lalu naik ke trotoar. Dia mengeluarkan telepon genggamnya untuk swasfoto. Rupanya 15 menit kemudian dua orang pemuda tak dikenal menghampirinya.
"Pertama meminta HP saudara saya, lalu dikasih karena sudah mengacungkan celurit," kata Irfan.
Pelaku ternyata tak berhenti di kerabatnya, Irfan mengaku dihampiri juga agar memberikan telepon genggamnya. Irfan menolak, dan melihat bahwa celurit besar yang diacungkan tersebut tampak dibungkus sarung, Irfan akhirnya melawan.
"Saya pikir hanya untuk menakut-nakuti, tidak tahunya dia membacok," kata Irfan.
Menurut dia, bacokan pertama mengenai lengannya. Tak ingin mati konyol, Irfan lalu melawan. Duel pun terjadi, sampai akhirnya celurit berpindah tangan. Karena terus duel, pelaku perampokan akhirnya terkena sabetan celurit.
"Dia bilang, ampun Bang-ampun Bang. Saya bilang, serahkan HP teman saya. Kemudian diserahkan, mereka lalu kabur ke kawasan arah Piramida Summarecon," kata dia.
Irfan yang terluka bacok bergegas menuju klinik tak jauh dari kediaman pamannya. Esoknya lalu melapor ke polisi bahwa terlibat perkelahian dengan pelaku perampokan. Irfan tak tahu kondisi perampok tersebut.
"Saya tahu dari polisi bahwa perampoknya meninggal dunia di rumah sakit," kata Irfan.
Baca juga:
Irfan, pemuda lawan begal Bekasi ternyata santri di Madura yang jago bela diri
Polisi klarifikasi status MIB yang lawan perampok masih saksi bukan tersangka
Bunuh begal untuk bela diri jadi tersangka, bagaimana pandangan hukumnya?
Hajar perampok sampai tewas di Summarecon, MIB malah jadi tersangka
Melawan dan bunuh begal bercelurit, pemuda ini ditahan polisi