Isi tausiah, JK bandingkan Ramadan di RI dan negara Timur Tengah
JK minta umat Islam di Indonesia bersyukur karena bisa menjalani Ramadan dengan damai dan tentram.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai umat Islam di Indonesia sangat beruntung karena bisa menjalankan ibadah Ramadan dengan damai. Karena umat Islam di belahan dunia lain harus menjalani Ramadan dengan ketakutan akan perang di negara mereka.
"Umat Islam di sini sangat bersyukur, dibanding dengan saudara kita umat islam di belahan dunia yang sedang konflik. Mereka beribadah sambil memanggul senjata, berpuasa tidak memiliki tempat tinggal (di pengungsian)," ucap Jusuf Kalla saat memberikan tausiah salat tarawih di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Minggu malam (21/6).
JK menilai peperangan yang terjadi di negara Timur Tengah karena para pemimpinnya tidak adil kepada rakyat. Akibatnya, rakyat tidak tenang, umat Islam terpecah.
"Peperangan terus menerus di kalangan negara Islam dikarenakan tidak adilnya pemimpin umat Islam kepada rakyatnya," kata JK.
"Konflik di Timur Tengah itu masih terus terjadi, mereka umat islam tidak tenang menjalankan ibdah karena dentuman bom di mana-mana dan rumah mereka porak poranda. Ketidakadilan pemimipin umat Islam dunia membuat konflik di negara-negara Islam," tegasnya.
JK menilai, jika ada perbedaan tradisi maupun budaya dalam beribadah jangan dibesar-besarkan. Dia ingin perbedaan itu justru dijadikan sebagai rahmatan lil alamin.
Indonesia, lanjut JK, meski beraneka ragam suku dan budaya maupun aliran keagamaan harus tetap menjaga kerukunan. Kalaupun ada perbedaan pandangan harus diselesaikan dengan baik.
"Jangan sampai kerukunan ini menjadi konflik persaudaraan agama, jika ada masalah kecil jangan dibesar-besarkan. Selesaikan dengan baik," ucapnya.
Misalnya saja, lanjut JK, Islam Syiah dengan Islam Suni. Seharusnya jika ada permasalahan diselesaikan dengan bijak, tidak menjadi luas yang berdampak pada perpecahan umat Islam.