Istri dituduh netizen keturunan Tionghoa, Marsekal Hadi ajak ketemu & ngopi bareng
Selain itu, lulusan Akademi Militer tahun 1982 ini pun ternyata tak mempersalahkan isu tersebut. Justru, dia ingin bertemu dengan pemilik akun twitter yang sudah memfitnahnya.
Baru empat hari resmi menjabat sebagai Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto langsung diserang oleh beberapa netizen dengan isu yang tak mengenakan di media sosial. Salah satunya isu tentang istri Hadi yang berdarah Tionghoa.
Menanggapi hal tersebut, mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini menegaskan, istrinya itu yang bernama Nanik Istumawati, dan merupakan keturunan orang Jawa asli serta tak mempunyai keturunan Tionghoa.
"Asli Singosari kok, makannya mulai nasi, jagung, bapaknya Sujatiwiroatmodjo. Ibunya Arbaiah, di mana itu (Tionghoa)," kata Hadi di ruang hening Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12).
Selain itu, lulusan Akademi Militer tahun 1982 ini pun ternyata tak mempersalahkan isu tersebut. Justru, dia ingin bertemu dengan pemilik akun twitter yang sudah memfitnahnya.
"Enggak apa-apa, wong nanti akan hilang sendiri. Kalau perlu saya undang ngopi yang bilang itu. Biar tahu keluarga saya," ujarnya sambil tersenyum.
Untuk diketahui, fitnah mengenai istri Hadri adalah keturunan Tionghoa disampaikan akun twitternya @AgungWirawan170. Dia menulis bahwa istri Marsekal Hadi adalah Lim Siok Lan.
"Panglima TNI yang baru Marsekal Hadi Tjahjanto beserta keluarga, istri Lim Siok Lan, anak 2 cewek cowok, mantu. anak laki sm mantu jg angkatan udara jg, mantappp, bravo TNI." tulis @AgungWirawan170 yang disertai sebuah foto.
Mengetahui hal tersebut, TNI AU melalui akun twitter-nya pun langsung menanggapi dengan menyebutkan bahwa nama istri, bapak, dan ibu Marsekal Hadi. "Lagi-lagi keluarga Panglima TNI difitnah, airmin kasih sedikit info tentang keluarga Ibu Nanny Hadi Tjahjanto yaaaaa. Bapak: (Alm) H. Mas Ngabei Soedjai Wiryoatmodjo. Ibu: Hj. Arbaiyah Yunus. Kok bisa2nya difitnah, sekejam ini," tulis TNI AU, Senin (11/12).
Lewat akun Twitter itu, disampaikan tidak ada yang salah dengan setiap WNI memiliki kedudukan yang sama. Klarifikasi ini diberikan lantaran informasi bohong itu menyasar Marsekal Hadi, yang disebut pimpinan tertinggi TNI.
"Sama sekali tidak ada yang mempersoalkan (ras China), yang jadi persoalan adalah kalau berita tersebut adalah bohong, apalagi yang disasar adalah pimpinan tertinggi TNI dalam hal ini Panglima TNI," ungkap TNI AU.