Isu politik dan OPM di balik gejolak Papua
Papua kembali bergejolak. Aksi kelompok bersenjata membuat keamanan di bumi Cendrawasih akhir-akhir ini memanas. Mereka menyerang aparat, markas Kepolisian bahkan memerkosa warga.
Papua kembali bergejolak. Aksi kelompok bersenjata membuat keamanan di bumi Cendrawasih akhir-akhir ini memanas. Mereka menyerang aparat, markas Kepolisian bahkan memerkosa warga.
Staf Khusus Presiden Kelompok Kerja Papua, Lennis Kogoya melapor kepada Presiden Joko Widodo soal perkembangan keamanan di Papua. Dia menduga gejolak yang terjadi akibat permainan kelompok tertentu. Kelompok tersebut memanfaatkan isu politik dengan menggerakkan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Ada permainan-permainan dilakukan, isu-isu politik atau isu-isu OPM sudah muncul di Tanah Papua," kata Lennis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (31/10).
Lennis meminta pemerintah memberikan perlindungan keamanan untuk warga Papua. Pemerintah juga harus bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang mengacaukan Papua.
"Inikan negara hukum, kalau memang ada yang salah ya memang harus ditangkap. Itu harus dibuktikan dengan fakta-fakta lapangan," tegasnya.
Lennis berharap, TNI dan Polri tidak menggunakan kekerasan dalam menangani gejolak di Papua tapi menggunakan pendekatan persuasif. Sebab, langkah kekerasan tidak bisa menyelesaikan masalah.
"TNI, Polri harus kerja sama dan melakukan pendekatan dengan masyarakat Papua, tidak bisa kekerasan dengan alat-alat yang terlarang tapi pendekatan dengan hati. Itu yang lebih penting," ucapnya.
Lennis menganalisa, penyebab gejolak yang terus berlanjut di Papua tidak lepas dari keberadaan PT Freeport Indonesia. Menurutnya, ada hak-hak masyarakat adat yang tidak terlindungi karena adanya PT Freeport Indonesia.
"Ini beberapa tahun ke depan Freeport tetap beroperasi, jalan. Sekarang masyarakat tidak perhatikan, iya lah jalan terus. Terus masyarakatnya diapakan? Hanya tunggu pemerintah, pemerintah saja," ketusnya.
Rentetan teror di Papua terjadi sejak Sabtu (21/10). Anggota Brimob baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Sabinus Waker dan Ayub Waker yang berada di sekitar pegunungan Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Dua Brimob terkena tembak dalam peristiwa tersebut.
Minggu (22/10), baku tembak kembali terjadi saat personel Brimob melakukan pengejaran terhadap KKB. Briptu Berry Pramana Putra gugur, usai terkena peluru.
Senin (23/10), empat anggota Brimob kembali jadi korban. Mereka diberondong tembakan saat mengevakuasi jenazah Briptu Berry.
Teror yang dilakukan KKB tidak hanya menyasar aparat. Kendaraan rumah sakit juga menjadi sasaran. Selasa (24/10), ambulans yang membawa pasien baru melahirkan ke rumah sakit PT Freeport ditembaki KKB. Seorang warga menjadi korban dalam insiden itu.
Rabu (25/10), KKB beraksi di sekitar Mile Point 60, akses jalan tambang PT Freeport Indonesia (PTFI), Distrik Tembagapura. Mereka menembaki kendaraan perusahaan yang melintas di lokasi. Beruntung tak ada korban jiwa.
Minggu (29/10), pos Satgas Brimob di MP 67 dan area MP 66 PT Freeport ditembak KKB. Anggota Brimob yang menempati RPU mile 67 mendapat serangan tembakan dari daerah ketinggian. Kemudian anggota Satgas beberapa kali membalas tembakan. Kelompok bersenjata membalas dengan menembak lima kali.
Di hari yang sama, KKB juga menembak Mapolsek Tembagapura. Pukul 14.00 WIT terdengar bunyi tembakan dari arah barat Mapolsek Tembagapura sekitar 400 meter sebanyak tiga kali. Anggota tim khusus siaga di Mapolsek Tembagapura.
Malam harinya, tiga anggota KKB memerkosa seorang wanita berinisial E alias Mama L. Korban diperkosa saat menjaga kiosnya di kampung Longsoran Banti, Distrik Tembagapura.
Gejolak yang terjadi juga memaksa petugas kesehatan di Puskesmas Aroanap, Distrik Tembagapura dievakuasi. Manajemen PT Freeport Indonesia mengerahkan helikopter untuk membantu proses mengevakuasi.
Evakuasi tersebut dilakukan berdasarkan permohonan Kepala Puskesmas Aroanop Yohanes Solme, kepada Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Philipus Kehek, yang diteruskan kepada SLD Freeport.
"Yang tadi dievakuasi berjumlah tujuh orang diantaranya enam petugas kesehatan yang ada di kampung Omponi-Aroanop dan satu ibu guru," kata Yohanes.
Polri merespons situasi yang terjadi di Tembagapura dengan memberlakukan siaga satu. Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengungkapkan, pemberlakuan siaga satu dengan pertimbangan meningkatnya intensitas gangguan keamanan di wilayah tersebut yang membuat diperlukan kewaspadaan yang tinggi.
Siaga satu, kata Boy, diberlakukan mulai Minggu (29/10). Penembakan tersebut kini sudah membuat masyarakat sekitar resah. Tak hanya teror ke warga, KKB juga menyebar teror ke aparat keamanan dan karyawan.
"Mudah mudahan situasi di Tembagapura dan sekitarnya dapat segera diatasi dan KKB dilumpuhkan," ungkap Boy, Senin (30/10).
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto belum bisa memastikan kelompok mana yang melancarkan sejumlah teror di wilayah hukum Polsek Tembagapura. Jumlah kelompok per kampung yang tergolong banyak, sehingga sulit terindentifikasi.
Begitu juga dengan jumlah orang anggota KKB yang melakukan teror ke Pos Brimob dan Mapolsek Tembagapura.
"Di sana banyak kelompoknya. Masing-masing kampung ada kelompoknya," ujar Setyo.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut pelaku penembakan anggota Brimob di Tambangpura diduga kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kini Polri dan TNI dikerahkan untuk melakukan pengamanan di Tambangpura, Mimika, Papua, menyusul adanya baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) beberapa hari belakangan.
"Sudah tahu, sudah tahu, dia mengatakan dirinya OPM, begitu," ujar Gatot di Yonkav 7/Sersus, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (31/10).
Panglima Gatot mengungkapkan benar adanya prajurit yang dikerahkan. Operasi ini dilakukan atas permintaan kepolisian.
"Sudah dipersiapkan di sana, sehingga dipersiapkan, berapapun yang diminta," jelasnya.
Baca juga:
Usai insiden penembakan KKB, tenaga medis di Tembagapura dievakuasi
Pura-pura membeli, tiga anggota kelompok bersenjata Papua perkosa penjaga kios
JK jamin Polri dan TNI mampu hadapi aksi teror di Papua
Panglima TNI sebut OPM dalang di balik penyerangan Brimob di Tembagapura
Polri kesulitan identifikasi pelaku penyerangan di Tembagapura
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Siapa yang mengemukakan perlunya masukan dari masyarakat dan ahli untuk menyelesaikan konflik Papua? “Kami sangat ingin mendengar masukan saran dan pandangan dalam mencari akar rumput permasalahan di tanah Papua serta memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi,” kata Yayan dikutip dari Liputan6.com.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.