Jadi Khatib Salat Id, Mahfud Singgung Perintah Taati Aturan hingga Survei Pesanan
Meski demikian, Mahfud menegaskan enggan menyindir siapa-siapa.
Mahfud menyebut jika masyarakat mencontoh Nabi Ibrahim, Indonesia akan tertib dan adil.
Jadi Khatib Salat Id, Mahfud Singgung Perintah Taati Aturan hingga Survei Pesanan
Mahfud MD menjadi khatib salat Iduladha di Masjid Al Markaz Al Islami Makassar, Senin (17/6). Dalam khutbahnya, Mahfud menyinggung soal perintah menaati aturan.
Mahfud mengatakan momen Iduladha merupakan contoh yang ditunjukkan oleh keluarga Nabi Ibrahim AS untuk menjalankan perintah Allah SWT. Mahfud menyebut momen Iduladha dimaknai membangun kemakmuran, keadilan dan ketertiban.
- Saat Mahfud MD Singgung Hawa Nafsu Kekuasaan Sudah Melemah Ingatkan Akhir yang Pahit
- VIDEO: Mahfud Ceramah Iduladha, Sentil 'Orang Besar' Pakai Cara Kotor Hidupnya Ketakutan & Tak Tenang
- Momen Khusyuk Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang Salat Iduladha Pagi Ini
- Syekh Khalid Abdul Kafi asal Arab Saudi Akan Pimpin Salat Tarawih di Tangerang, Yuk Kenalan dengan Sosoknya
"Itu dicontohkan oleh keluarga Nabi Ibrahim. Ketika sebuah aturan, meskipun itu masih asumsi, tetapi diyakini dilaksanakan sebaik-baiknya, termasuk perintah menyembelih itu seperti perintah menaati hukum," ujarnya kepada wartawan.
merdeka.com
"Tetapi Allah kan maha pengasih, tidak mungkin menyuruh menyembelih anaknya (Ismail). Itu hanya ujian. Itu pelajaran berikutnya. Setiap dari kita pasti diuji, oleh sebab itu harus berjuang," tuturnya.
Contoh yang dilakukan keluarga Nabi Ibrahim seharusnya juga dilakukan masyarakat Indonesia. Mahfud menyebut jika masyarakat mencontoh Nabi Ibrahim, Indonesia akan tertib dan adil.
"Rakyatnya harus tertib dan pemerintahnya juga harus jujur dan adil. Ulamanya dan cendekiawannya juga harus objektif," sebutnya.
Ia berharap ulama dan cendekiawan di Indonesia tidak Ushul ataupun Altuka. Ia berharap tidak ada fatwa yang dibuat karena pesanan.
"Jangan jadi ulama ushul kalau kata Imam Al-Ghazali atau ilmu altuka kata orang kampus. Ushul itu memberi fatwa karena pesanan. Buatkan dong fatwa yang ini pakai dalil yang ini," sebutnya.
Mahfud juga menyinggung soal penelitian pesanan. Ia mencontohkan survei pesanan. "Sama penelitian juga begitu, survei juga begitu. Buatkan hasilnya begini," bebernya.
Meski demikian, Mahfud menegaskan enggan menyindir siapa-siapa. Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ini menyampaikan harapan Indonesia ke depan bisa aman dan tertib.
"Saya tidak menyindir siapa-siapa. Mari kita tertib hidup ini agar negara ini bagus. Rakyat harus baik, pemerintah juga harus baik ulama dan cendekiwan juga," pungkasnya.
Sekadar diketahui, dalam perayaan Iduladha tahun ini, Pengurus Yayasan Islamic Centre Masjid Al Markaz Al Islami akan menyembelih 25 ekor sapi dan 5 ekor kambing. Nantinya, daging hewan kurban akan dibagikan kepada 1.200 warga tak mampu dan mualaf.